may Allah Bless you

Friday 6 May 2011

Biografi Abu bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه



1 . Nama Abu bakar ash-Shiddiq رضي
الله عنه sebenarnya adalah Abdullah bin Usman bin Amir bin Amru bin
Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai bin Ghalib bin
Fihr(17) al-Qurasy at-Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi صلى الله عليه وسلم pada kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai.
Dan ibunya adalah Ummu al-Khair Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim.(18 ) Berarti ayah dan ibunya berasal dari kabilah Bani Taim.
Ayahnya diberi kuniyah (sebutan
panggilan) Abu Quhafah. Dan pada masa jahiliyyah Abu Bakar ash-Shiddiq
رضي الله عنه digelari Atiq. Imam Thabari menye-butkan(19) dari jalur Ibnu Luhai'ah bahwa anak-anak dari Abu Quhafah tiga orang, pertama Atiq (Abu Bakar), kedua Mu'taq dan ketiga Utaiq.





II. KARAKTER FISIK DAN AKHLAKNYA,

Abu Bakar رضي الله عنه adalah seorang yang bertubuh kurus, berkulit putih.(20)
' Aisyah رضي الله عنه menerangkan karakter bapaknya, "Beliau berkulit
putih, kurus, tipis kedua pelipisnya, kecil pinggang (sehingga kainnya
seialu turun dari pinggangnya), wajahnya seialu berkeringat, hitam
matanya, berkening lebar, tidak bisa bersaja’ dan seialu mewarnai
jenggotnya dengan memakai hinai maupun katam."(21)
Begitulah karakter fisik beliau. Adapun akhlaknya, beliau terkenal
dengan kebaikan, keberanian, kokoh pendirian, seialu memiliki ide-ide
yang cemerlang dalam keadaan genting, banyak toleransi, penyabar
memiliki azimah (keinginan keras), faqih, paling mengerti dengan
garis keturunan Arab dan berita-berita mereka, sangat bertawakkal
kepada Allah dan yakin dengan segala janjiNya, bersifat wara' dan jauh
dari segala syubhat, zuhud terhadap dunia, selalu mengharapkan apa-apa
yang lebih baik di sisi Allah, serta lembut dan ramah, semoga Allah
meridhainya. Akan diterang-kan kelak secara rinci hal-hal yang
membuktikan sifat-sifat dan akhlaknya yang mulia ini.



III. KEISLAMANNYA
Abu Bakar رضي الله عنه adalah
lelaki yang pertama kali memeluk Islam, walaupun Khadijah رضي الله عنه
lebih dahulu masuk Islam daripadanya, adapun dari golongan anak-anak,
Ali yang pertama kali memeluk Islam, sementara Zaid bin Haritsah رضي
الله عنه adalah yang pertama kali memeluk Islam dari golongan budak.
Ternyata keislaman Abu Bakar ra. paling banyak membawa manfaat besar
terhadap Islam dan kaum muslimin dibandingkan dengan keislaman
selainnya, karena kedudukannya yang tinggi dan semangat serta
kesungguhan-nya dalam berdakwah.(22 ) Dengan
keislamannya maka masuk mengikutinya tokoh-tokoh besar yang masyhur
sepérti Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, Usman bin Affan,
Zubair bin Awwam, dan Talhah bin Ubaidil-lah رضي الله عنه Di awal
keislamannya beliau menginfakkan di jalan Allah apa yang dimilikinya
sebanyak 40.000 dirham, beliau banyak memerdekakan budak-budak yang
disiksa karena keislamannya di jalan Allah, seperti Bilal رضي الله عنه.
Beliau selalu mengiringi Rasulullah صلى الله عليه وسلم selama di
Makkah, bahkan dialah yang mengiringi beliau ketika bersembunyi dalam
gua dan dalam perjalanan hij-rah hingga sampai di kota Madinah. Di
samping itu beliau mengikuti seluruh peperangan yang diikuti Rasulullah
صلى الله عليه وسلم baik perang Badar, Uhud, Khandaq, Penaklukan kota
Makkah, Hunain maupun peperangan di Tabuk.


IV. ISTRI-ISTRI DAN ANAK-ANAKNYA(23)
Abu Bakar رضي الله عنه pernah
menikahi Qutailah binti Abd al-Uzza bin Abd bin As'ad pada masa
Jahiliyyah dan dari pernikahan tersebut lahirlah Abdullah dan Asma'.
Beliau juga menikahi Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Zuhal bin
Dahman dari Kinanah, dari pernikahan tersebut lahirlah Abdurrahman dan
‘Aisyah ra. Beliau juga menikahi Asma' binti Umais bin Ma'add bin Taim
al-Khats'amiyyah, dan sebelumnya Asma' diperisteri oleh Ja'far bin Abi
Thalib رضي الله عنه. Dari hasil pernikahan ini lahirlah Muhammad bin
Abu Bakar رضي الله عنه, dan kelahiran tersebut terjadi pada waktu haji
Wada' di Dzul Hulaifah. Beliau juga menikahi Habibah binti Kharijah bin
Zaid bin Abi Zuhair رضي الله عنه dari Bani al-Haris bin al-Khazraj. Abu
bakar رضي الله عنه pernah singgah di rumah Kharijah ketika beliau
datang ke Madinah dan kemudian mempersunting putrinya, dan beliau masih
terus berdiam dengannya di suatu tempat yang disebut dengan as-Sunuh(24)hingga
Rasulullah saw. wafat dan beliau kemudian diangkat menjadi khalifah
sepeninggal Rasulullah صلى الله عليه وسلم Dari pernikahan tersebut
lahirlah Ummu Kaltsum setelah wafatnya Rasulullah saw.



V. BEBERAPA CONTOH KETELADANAN DAN KEUTAMAANNYA
Keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq
رضي الله عنه sangat banyak sekali dan telah dimuat dalam kitab-kitab
sunnah, kitab tarajim (biografi para tokoh), maupun kitab-kitab tarikh,
namun saya akan berusaha meringkas sesuai dengan yang telah disebutkan
al-Hafizh Abdullah al-Bukhari dalam shahihnya yang termuat dalam Kitab
Fadha'il Shahabat.(25)


1) Beliau Adalah Sahabat Rasulullah saw. di Gua Dan Ketika Hijrah
Allah berfirman,
"Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah
menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Makkah)
mengeluar-kannya (dari Makkah) sedang dia salah seseorang dari dua
orang ketika ke-duanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada
temannya, 'Janganlah berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita”.
(At-Taubah: 40)

Aisyah, Abu Said dan Ibnu Abbas
رضي الله عنه dalam menafsirkan ayat ini mengatakan “ Abu Bakarlah yang
mengiringi Nabi dalam gua tersebut.”

Diriwayatkan dari al-Barra' bin
'Azib رضي الله عنه, ia berkata, "Suatu ketika Abu Bakar pernah membeli
seekor tunggangan dari Azib dengan harga 10 Dirham, maka Abu Bakar
berkata kepada 'Azib, Suruhlah anakmu si Barra agar mengantarkan hewan
tersebut." Maka 'Azib berkata, "Tidak, hingga engkau menceritakan
kepada kami bagaimana kisah perjalananmu bersama Rasulullah saw. ketika
keluar dari Makkah sementara orang-orang musyrikin sibuk mencari-cari
kalian." Abu Bakar berkata, "Kami berangkat dari Makkah, berjalan
sepanjang siang dan malam hingga datang waktu zuhur, maka aku
mencari-cari tempat bernaung agar kami dapat istirahat di bawahnya,
ternyata aku melihat ada batu besar, maka segera kudatangi dan terlihat
di situ ada naungannya, maka kubentangkan tikar untuk Nabi صلى الله
عليه وسلم kemudian kukatakan padanya, "Istirahat-lah wahai Nabi Allah."
Maka beliaupun beristirahat, sementara aku memantau daerah sekitarku,
apakah ada orang-orang yang mencari kami datang mengin-tai. Tiba-tiba
aku melihat ada seorang pengembala kambing sedang menggiring kambingnya
ke arah teduhan di bawah batu tersebut ingin berteduh seperti kami,
maka aku bertanya padanya, "Siapa tuannmu wahai budak?" Dia menja-wab,
"Budak milik si fulan, seseorang dari suku Quraisy." Dia menyebut nama
tuannya dan aku mengenalnya, kemudian kutanyakan, "Apakah kambingmu
memiliki susu?" Dia menjawab, "Ya!" lantas kukatakan, "Maukah engkau
memeras untuk kami?" Dia menjawab, "Ya!" Maka dia mengambil salah satu
dari kambing-kambing tersebut, setelah itu kuperintahkan dia agar
member-sihkan susu kambing tersebut terlebih dahulu dari kotoran dan
debu, kemudian kuperintahkan agar menghembus telapak tangannya dari
debu, maka dia menepukkan kedua telapak tanggannya dan dia mulai
memeras susu, sementara aku telah mempersiapkan wadah yang di mulutnya
dibalut kain menampung susu tersebut, maka segera kutuangkan susu yang
telah diperas itu ke dalam tempat tersebut dan kutunggu hingga bawahnya
dingin, lalu kubawakan kehadapan Nabi saw. dan ternyata beliau sudah
bangun, segera kukatakan padanya, "Minumlah wahai Rasulullah saw.."
Maka beliau mulai minum hingga kulihat beliau telah kenyang, setelah
itu kukatakan padanya, "Bukan-kah kita akan segera berjalan kembali ya
Rasulullah saw.?" Beliau menjawab, "Ya!" Akhirnya kami melanjutkan
perjalanan sementara orang-orang musyrik terus menerus mencari kami,
tidak satupun yang dapat menyusul kami kecuali Suraqah bin Malik bin
Ju'syam yang mengendarai kudanya, maka kukatakan pada Rasulullullah,
"Orang ini telah berhasil mengejar kita wahai Rasulullah saw.," namun
beliau menjawab,"Jangan khawatir, sesungguhnya Allah beserta kita."

Diriwayatkan dari Anas dari Abu
Bakar beliau berkata, "Kukatakan kepada Nabi saw ketika kami berada
dalam gua, 'Andai saja mereka (orang-orang Musyrik) melihat ke bawah
kaki mereka pastilah kita akan terlihat.' Rasul menjawab,"Bagaimana
pendapatmu wahai Abu Bakar dengan dua orang manusia sementara Allah
menjadi yang ketiga."

2) Abu Bakar رضي الله عنه Adalah Sahabat yang Paling Banyak Ilmunya

Abu Sa'id al-Khudri رضي الله عنه berkata, "Suatu ketika Rasulullah صلى
الله عليه وسلم berkhutbah dihadapan manusia dan berkata,"Sesungguhnya
Allah telah menyuruh seorang hamba untuk memilih antara dunia atau
memilih ganjaran pahala dan apa-apa yang ada di sisiNya, namun ternyata
hamba tersebut memilih apa-apa yang ada disisi Allah." Abu Sa'id رضي
الله عنه berkata, "Maka Abu Bakar menangis, kami heran kenapa beliau
menangis padahal Rasulullah saw. hanyalah menceritakan seorang hamba
yang memilih kebaikan, akhirnya kami ketahui bahwa hamba tersebut
ternyata tidak lain adalah Rasulullah صلى الله عليه وسلم. sendiri, dan
Abu Bakarlah yang paling mengerti serta berilmu di antara kami.
Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم. bersabda,"Sesungguhnya orang
yang sangat besar jasanya padaku dalam persahabatan dan kerelaan
mengeluarkan hartanya adalah Abu Bakar. Andai saja

aku diperbolehkan mengangkat seseorang menjadi kekasihku selain Rabbku
pastilah aku akan memilih Abu Bakar رضي الله عنه, namun cukuplah
persaudaraan se-lslam dan kecintaan karenanya. Maka jangan ditinggalkan
pintu kecil di masjid selain pintu Abu Bakar saja."

Diriwayatkan dari Aisyah رضي الله عنه istri Rasulullah صلى الله
عليه وسلم. ia berkata, "Ketika Rasulullah saw. wafat Abu Bakar sedang
berada di suatu tempat yang bernama Sunuh- Ismail berkata, "Yaitu
sebuah kampung, maka Umar berdiri dan berpidato, "Demi Allah
sesungguhnya Rasulullah saw. tidak meninggal. ‘Aisyah ra. melanjutkan,
Kemudian Umar رضي الله عنه berkata, "Demi Allah tidak terdapat dalam
hatiku melainkan perasaan bahwa beliau belum mati, Allah pasti akari
membangkitkannya dan akan dipotong kaki dan tangán mereka (yang
menga-takan beliau telah mati, pent.). Kemudian datanglah Abu Bakar رضي
الله عنه menyingkap kain yang menutup wajah Rasulullah saw. serta
menciumnya sambil berkata, Kutebus dirimu dengan ibu dan bapakku,
alangkah harum dan eloknya engkau saat hidup dan sesudah mati, demi
Allah yang diriku berada di-tanganNya mustahil Allah akan menimpakan
padamu dua kali kematian selama-lamanya."



Kemudian Abu Bakar keluar dan berkata, "Wahai orang yang telah
bersumpah, (yakni Umar) tahanlah bicaramu!" Ketika Abu Bakar mulai
berbicara maka Umar duduk, setelah memuji Allah beliau berkata,
"Ingatlah sesungguhnya siapa saja yang menyembah Muhammad صلى الله عليه
وسلم maka beliau se-karang telah wafat,

dan barangsiapa yang menyembah Allah maka sesung guhnya Allah akan
tetap hidup tidak pernah mati. Kemudian beliau memba-cakan ayat,



"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)." (Az-Zumar: 30).



Dan ayat,



"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah
berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau
dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke
belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah
sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur." (Ali-Imran: 144).



Ismail رضي الله عنه berkata, "Maka manusia mulai menangis terisak-isak,
kemudian kaum Anshar segera berkumpul bersama Sa'ad bin Ubadah di
Saqifah Bani Sa'idah dan mereka berpendapat, "Dari kami seorang amir
(pemimpin) dan dari kalian (muhajirin) juga seorang amir." Maka segera
Abu Bakar, Umar bin al-Khaththabdan Abu Ubaidah bin al-Jarrah berangkat
mendatangi majlis mereka, Umar berbicara tetapi Abu Bakar menyuruhnya
untuk diam, Umar berkata, "Demi Allah sebenarnya aku tidak ingin
berbicara melainkan aku telah persiapkan kata-kata yang kuanggap sangat
baik yang kutakutkan tidak akan disampaikan oleh Abu Bakar." Kemudian
Abu Bakar bepidato dan perkataarnnya sungguh mengena, beliau berkata,
"Kami yang menjadi amir dan kalian menjadi wazir." Maka Hubab bin
Munzir berkata, "Tidak Demi Allah kami tidak akan terima, tetapi dari
kami seorang amir dan dari kalian seorang amir pula." Abu Bakar
menja-wab, "Tidak, tetapi kamilah yang menjabat sebagai amir dan kalian
menjadi wazir, karena sesungguhnya mereka (Quraisy) yang paling mulia
kedu-dukannya di bangsa Arab dan yang paling tinggi nasabnya, maka
silahkan kalian membai'at Umar ataupun Abu Ubaidah." Maka spontan Umar
menja-wab, "Tetapi engkaulah yang lebih pantas kami bai'at engkaulah
pemimpin kami, orang yang paling baik di antara kami dan orang yang
paling dicintai oleh Rasulullah saw. daripada kami." Maka Umar segera
meraih tangán Abu Bakar dan membai'atnya akhirnya orang-orangpun turut
membaiatnya pula.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah رضي الله عنه ia berkata, "Pandangan Nabi
menengadah keatas dan berkata, "Tetapi Yang kupilih adalah Ar-Rafiqul
A'la (kekasih Allah Yang Mahatinggi) 3X. ‘Aisyah ra. melanjutkan,
"Tidaklah perkataan mereka berdua (Abu Bakar dan Umar) kecuali Allah
jadikan bermanfaat untuk manusia, profile Umar yang tegas berhasil
membuat orang munafik yang menyusup di antara kaum muslimin sangat
takut padanya, dengan kepriba-diannya Allah menolak kemunafikan. Adapun
Abu Bakar, beliau berhasil menggiring manusia hingga mendapatkan
petunjuk kepada kebenaran dan mengetahui kewajiban mereka, Abu Bakar
berhasil mengeluarkan umat dari bencana perpecahan setelah meninggalnya
Rasulullah صلى الله عليه وسلم. setelah membacakan ayat,

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah
berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau
dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke
belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah
sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur." (Ali Imran :144).





3) Abu Bakar رضي الله عنه Adalah Sahabat Yang Paling Utama

Diriwayatkan dari Muhammad bin al-Hanafiyyah رضي الله عنهdia berkata,
"Kutanyakan pada ayahku siapa manusia yang paling baik setelah
Rasulullah saw." Maka beliau menjawab, "Abu Bakar!" Kemudian kutanyakan
lagi, "Siapa setelahnya?" Beliau menjawab, "Umar." Dan aku takut jika
dia menyebut Utsman sesudahnya maka kukatakan, "Setelah itu pasti anda.
Namun beliau menjawab, "Aku hanyalah salah seorang dari kaum muslimin."



4) Kedudukan Abu Bakar رضي الله عنه di Sisi Rasulullah saw.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas رضي الله عنه dari Rasulullah صلى الله عليه
وسلم. beliau bersabda, ”Andai saja aku dibolehkan mengambil Khalil
(kekasih) selain Allah pasti aku akan memilih Abu bakar sebagai khalil
namun dia adalah saudaraku dan sahabatku." Diriwayatkan dari Abdullah
bin Abi Malikah ia berkata, "Penduduk Kufah bertanya kepada Abdullah
bin az-Zubair perihal bagian warisan yang akan diperoleh seorang kakek,
maka dia berkata, "Ikutilah pendapat Abu Bakar. Bukankah Rasulullah
saw. pernah menyebutkan perihal dirinya, "Andai saja aku dibolehkan
mengambil Khalil (kekasih) selain Allah pasti aku akan memilihnya." Abu
Bakar mengatakan, "Samakan pembagian kakek dengan bagian bapak (Jika
bapak tidak ada)."



Diriwayatkan dari Ibnu Abbas رضي الله عنه dari Nabi saw ” Tutuplah seluruh pintu-pintu kecuali pintu Abu Bakar.”

Dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari bapaknya dia berkata, "Pernah
seorang wanita mendatangi Nabi, kemudian beliau menyuruh-nya kembali
datang menghadapnya, maka wanita itu bertanya, "Bagaimana jika kelak
aku datang namun tidak lagi menjumpaimu -seolah-olah ia meng-isyaratkan
setelah rasul wafat- maka Rasulullah saw. berkata,"Jika engkau tidak
menjumpaiku maka datangilah Abu Bakar."



Diriwayatkan dari Abu Darda رضي الله عنه"Aku sedang duduk bersama Nabi
tiba-tiba muncullah Abu Bakar sambil menjinjing ujung pakaiannya hingga
terlihat lututnya, maka Nabi berkata, "'Sesungguhnya teman kalian ini
sedang kesal maka berilah salam atasnya." Maka Abu Bakar berkata,
"Wahai Rasulullah saw., antara aku dan Ibnu al-Khaththab terjadi
perselisihan, maka aku segera mendatanginya untuk meminta maaf, kumohon
padanya agar mema-afkan aku namun dia enggan menerima permohonanku,
karena itu aku datang menghadapmu sekarang." Rasulullah saw. menjawab,
"Semoga Allah mengam-punimu wahai Abu Bakar." Sebanyak tiga kali, tak
lama setelah itu Umar menyesal atas perbuatannyadan mendatangi rumah
Abu Bakar sambil bertanya, "Apakah di dalam ada Abu Bakar?" Namun
keluarganya menjawab, tidak, Umar segera mendatangi Rasulullah saw.
sementara wajah Rasulullah saw. terlihat memerah karena marah, hingga
Abu Bakar merasa kasihan terhadap Umar dan memohon sambil duduk diatas
kedua lututnya, "Wahai Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Demi Allah
sebenarnya akulah yang bersalah -dua kali-," Maka Rasulullah saw.
berkata, "Sesungguhnya aku telah diutus Allah kepada kalian namun
kalian mengatakan, "Engkau pendusta!" Sementara Abu Bakar berkata,
"Engkau benar " Setelah itu dia membelaku dengan seluruh jiwa dan
hartanya. Lalu apakah kalian tidak jera menyakiti sahabatku ?" Setelah
itu Abu Bakar tidak pernah lagi di sakiti."



5) Abu Bakar رضي الله عنه Paling Dulu Masuk Islam dan Selalu Mendampingi Rasulullah saw.

Diriwayatkan dari Wabirah bin Abdurrahman dari Hammam dia berkata, Aku
mendengar Ammar berkata, "Aku melihat Rasulullah saw. pada waktu itu
tidak ada yang mengikutinya kecuali lima orang budak, dua wanita dan
Abu Bakar."



6) Orang yang Paling Dicintai Rasulullah saw.

Diriwayatkan dari Abu Utsman رضي الله عنه dia berkata, "Telah berkata
kepadaku Amru bin al-Ash bahwa Rasulullah saw. pernah mengutusnya dalam
peperangan Dzatus Salaasil, kemudian aku mendatanginya dan bertanya,
"Siapakah orang yang paling kau cintai? Maka Rasulullah saw. menjawab,
'"Aisyah!" Kemudian kutanyakan lagi, "Dari kalangan laki-laki?" Rasul
صلى الله عليه وسلم menjawab, "Bapaknya." Kemudian kutanyakan lagi,
"Siapa setelah itu?" Dia menjawab, "Umar!" Kemudian Rasulullah saw.
menyebutkan beberapa orang lelaki".



7) Imán dan Keyakinannya yang Kuat

Diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله عنه dia berkata, "Aku pernah
men-dengar Rasulullah saw. berkata, "Ketika seorang pengembala
sedang menggembala kambingnya, tiba-tiba datang seekor serigala
memangsa seekor kambingnya, maka spontan pengembala tersebut
mengejarnya, tiba-tiba serigala itu berpaling menoleh kepadanya dan
berkata, 'Siapa yang dapat menjaganya pada waktu dia akan dimangsa,
yaitu hari tatkala tidak ada pengembala selain diriku Dan ketika
seorang sedang menggiring sapinya yang membawa beban, maka seketika
sapi itu menoleh padanya dan berkata, ' Sesungguhnya aku tidak
diciptakan untuk tugas ini, tetapi aku diciptakan Allah untuk
membajak.' Orang-orang berkata, 'Subhanallah!' Maka Nabi صلى الله عليه
وسلم bersabda, ' Sesungguhnya aku beriman kepada berita itu sebagaimana
Abu Bakar dan Umar mengimaninya pula'."



Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Umar رضي الله عنه dia berkata,
"Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda," Barangsiapa menjulurkan
pakaiannya (di bawah mata kaki) karena kesombongan maka Allah tidak
akan melihatnya pada hari kiamat."



Maka Abu bakar رضي الله عنه berkata, "Sesungguhnya salah satu sisi dari
bajuku selalu melorot ke bawah, kecuali jika aku selalu mengetatkarmya,
maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Sesungguhnya engkau tidak
termasuk orang yang menjulurkan pakaiannya karena kesombongan."



8)Kemauannya yang Tinggi

Diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata," Aku mendengar
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda," Barangsiapa menginfakkan
sesuatu dari dua yang dimilikinya di jalan Allah niscaya akan diseru
dari pintu-pintu surga, "Wahai Harnba Allah inilahke-baikan. Maka
barangsiapa termasuk ahli shalat maka akan dipanggil dari pintu shalat,
barang siapa termasuk golongan yang suka berjihad maka akan dipanggil
dari pintu jihad dan barang siapa yang suka bersedekah maka akan
dipanggil dari pintu sedekah, barang siapa yang suka berpuasa maka akan
dipanggil dari pintu puasa dan dari pintu Ar Rayyan. Maka Abu Bakar
berkata, ' Bagaimana jika seseorang harus dipanggil dari setiap pintu,
dan apakah mungkin seseorang dipangil dari setiap pintu wahai
Rasulullah saw.?' Rasulullah صلى الله عليه وسلم. menjawab, ' Ya, dan
aku berharap agar engkau wahai Abu Bakar termasuk salah seorang dari
mereka'."



9)Keberkahan Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه dan Keluarganya



Diriwayatkan dari ‘Aisyah رضي الله عنه dia berkata, "Kami keluar
bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم. dalam sebuah perjalanan, ketika
kami sampai di suatu tempat yang bernama al-Baida -atau di Dzatul
Jaisy- terputuslah kalung yang kupakai, maka Rasulullah صلى الله عليه
وسلم. menyuruh rombongan berhenti untuk mencarinya dan orang-orang pun
berhenti bersama beliau, sementara mereka tidak menda-pati air dan
tidak mempunyai air, maka orang-orang mendatangi Abu Bakar dan berkata,
Tidakkah engkau melihat apa yang telah diperbuat oleh Aisyah? Dia telah
membuat Rasulullah saw. berhenti dan manusia pun berhenti bersa-manya,
sementara mereka tidak mendapatkan air dan tidak memilikinya.' Maka
datanglah Abu Bakar ketika Rasulullah saw. berbaring meletakkan
kepala-nya di atas pahaku sedang tertidur, Abu Bakar mendatangiku dan
berkata, 'Engkau telah menahan Rasulullah صلى الله عليه وسلم. dan
manusia sementara mereka tidak memiliki air dan tidak pula
mendapatkannya'." ‘Aisyah ra. berkata, "Maka ayahku mencelaku
habis-habisan sambil menusuk-nusuk pinggangku dengan tangan-nya, tidak
ada yang menghalangiku untuk bergerak kecuali takut Rasulullah saw.
terganggu tidurnya,

sementara Rasululullah masih tetap tidur hingga pagi datang dan mereka
tidak memiliki air, maka Allah turunkan waktu itu ayat mengenai
tayammum,



'Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci).'(An-Nisa': 43).



Usa'id bin Hudhair رضي الله عنه berkata, "Bukanlah ini awal dari
keberkahan kalian wahai keluarga Abu Bakar." Maka ‘Aisyah رضي الله عنه.
berkata, "Kemudian kami membangkitkan kendaraan tungganganku dan
ternyata kalung tersebut berada di bawahnya."



10) Berita Gembira Untuknya Sebagai Penghuni Surga

Diriwayatkan dari Sa'id bin Musayyab رضي الله عنه dia berkata, "Telah
berkata kepadaku Abu Musa al-Asy'ari bahwa suatu hari dia berwudhu' di
rumahnya kemudian berangkat keluar dan berkata, "Aku harus mengiringi
Rasulullah saw. hari ini."Beliau berangkat ke mesjid dan bertanya di
mana Nabi saw, maka dijawab bahwa beliau keluar untuk suatu hajat, maka
aku segera pergi beru-saha menyusulnya sambil bertanya-tanya, hingga
akhirnya beliau masuk ke kebun yang di dalamnya terdapat sebuah sumur
bernama Aris, maka aku duduk di pintu -dan ketika itu pintunya terbuat
dari pelepah kurma- hingga beliau menyelesaikan buang hajat dan setelah
itu berwudhu, maka akupun berdiri berjalan ke arahnya ternyata beliau
sedang duduk-duduk di atas sumur tersebut sambil menyingkap kedua
betisnya dan menjulur-julurkan kakinya ke dalam sumur, maka aku datang
memberi salam kepadanya, kemudian kembali ke pintu sambil berkata dalam
hatiku, "Hari ini aku harus menjadi penjaga pintu Rasulullah saw. Tak
lama kemudian datanglah Abu Bakar ingin membuka pintu, maka kutanyakan,
"Siapa itu?" Dia menjawab, "Abu Bakar!" Maka kukatakan padanya, "Tunggu
sebentar!" Aku segera datang kepada Rasulullah saw. dan bertanya
padanya, "Wahai Rasulullah saw., ada Abu Bakar

datang dan minta izin masuk!" Rasulullah saw. berkata, "Suruhlah dia
masuk dan beritahukan padanya bahwa dia adalah penghuni surga."Maka aku
berangkat menujunya dan berkata, "Masuklah sesungguhnya Rasulullah saw.
memberitakan padamu kabar gembira bahwa engkau adalah penghuni surga."
Abu Bakar masuk dan duduk di sebelah kanan Rasulullah saw. sambil
menjulurkan kakinya ke sumur sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah
saw dan dia menyingkap kedua betisnya
............................hingga akhir kisah."



Diriwayatkan dari Qatadah dari Anas bin Malik رضي الله عنه dia pernah
bercerita bahwa Nabi pernah menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar
dan Utsman, رضي الله عنه maka tiba-tiba gunung Uhud bergoncang dan
Rasulullah saw. lang-sung berkata, "Diamlah woahai Uhud sesunggnhnya di
atasmu ada seorang Nabi, seorang Shiddiq ra. dan dua syahid."



11) Sepak Terjangnya dalam Membela RasuIullah saw.

Diriwayatkan dari Urwah bin az-Zubair رضي الله عنه dia berkata, "Aku
pernah bertanya kepada Abdullah bin Amru tentang perbuatan kaum
musyrikin yang paling menyakitkan RasuIuUah, maka dia berkata, "Aku
pernah melihat Utbah bin Abi Mu'ith mendatangi Nabi yang sedang
shalat, maka tiba-tiba Uqbah melilit leher Nabi dengan sorban miliknya
dan mencekiknya sekeras-kerasnya, kemudian datanglah Abu Bakar
membelanya dan melepas-kan ikatan tersebut sambil berkata,"Apakah kamu
akan membunuh seorang laki-laki karena ia menyatakan, 'Rabbku ialah Allah' padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Rabbmu." (Al-Mukmin: 28).

No comments:

Post a Comment

nama anak-anak