may Allah Bless you

Tuesday 31 May 2011

Dakwah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada Umar bin Khathab radhiallahu ‘anhu


Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani, dari
Abdullah bin Mas’ud r.a, dia berkata Rasulullah saw berdoa,’Ya Allah,
kuatkanlah Islam memalui Umar bin Khathab atau Abu Jahal bin Hisyam.”
Maka Allah swt mengabulkan doa Rasulullah saw dengan dipilihnya Umar
bin Khathab ra. Dengan masuknya Umar bin Khathab ra ke dalam Islam.Maka
menjadi tegaklah bangunan Islam dan hancurlah (penyembahan terhadap)
berhala berhala.” Al Haitsami dalam kitabnya jilid IX halaman 61 mengomentari hadist ini, bahwa perawi yang meriwayatkan hadist ini shahih, kecuali Mujahid bin Sa’id.



Ath-Thabarani telah meriwayatkan
juga dari Tsauban r.a. dalam menerangkan kisah Sa’id bin Zaid r.a dan
istrinya, Fatimah r.ha yang juga saudara perempuan Umar r.a. Sebagian
hadist ini diceritakan sebagai berikut: “Rasulullah saw memegang ujung
baju Umar bin Khathab dan menariknya sambil berkata,”Apakah maksud
kedatanganmu, wahai Umar?” Umar bin Khathab ra menjawab,”Sampaikanlah
kepadaku sesuatu yang sering engkau dakwahkan?” Maka Rasulullah saw
menjawab,”Hendaklah kamu bersaksi bahwa Tiada Tuhan Selain Allah Yang
Maha Esa dan tidakk ada sekutu bagi-Nya dan hendaklah kamu bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.” Mendengar perkataan ini,
Umar bin Khathab ra langsung masuk Islam ditempat itu juga. Ia lalu
berkata.“Mari kita pergi ke Masjidil haram, disana kita akan beribadah
dihadapan orang orang kafir!“



Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah : 1/41,
dari Aslam r.a,, ia berkata,“Suatu ketika Umar berkata pada kami,“
Maukah aku ceritakan kepada kalian mengenai kisah pertama kali aku
masuk Islam?“ jawab kami,“Ya“. Lalu Umar bin Khathab r.a
bercerita,”Dahulu (sebelum masuk Islam) aku adalah seorang yang paling
memusuhi Rasulullah saw. Ketika beliau berada disuatu tempat dekat
bukit Shafa, aku menghampiri dan duduk dihadapan beliau, lalu menarik
ujung bajuku sambil berkata,“Wahai Ibnu Khatthab, masuklah kamu ke
dalam Islam!“ (bersamaan dengan itu beliau berdoa),“Ya Allah,
berikanlah hidayah kepada Umar!“ Maka saat itu juga aku langsung
mengucapkan dua kalimah syahadat (aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak
ada Tuhan Selain Allah dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya engkau
adalah utusan Allah). Mendengar aku masuk Islam, seluruh kaum Muslimin
yang berada di tempat itu langsung mengucapkan takbir yang suaranya
terdengar hingga ke jalan-jalan di kota Mekkah.“

Monday 30 May 2011

penghijrahan dan wahyu

Diriwayatkan 'Umar bin Al-Khattab: Aku mendengar Rasul Allah berkata, "pahala perbuatan bergantung pada niat dan setiap orang akan mendapatkan pahala sesuai dengan apa yang telah ia bermaksud Maka barangsiapa berhijrah untuk manfaat duniawi atau bagi seorang wanita untuk berkahwin.penghijrahannya itu adalah untuk apa yang dia berhijrah . "



Dikisahkan 'Aisha: (ibu dari orang yang beriman setia) Al-Harith bin Hisham bertanya kepada Rasul Allah "wahai Rasul Allah Bagaimana Inspirasi Ilahi diwahyukan kepada mu!?" Rasul Allah menjawab, "Kadang-kadang (diungkapkan) seperti bunyi loceng, bentuk Inspirasi adalah yang paling sukar dari semua dan kemudian keadaan ini berlalu 'mati selepas saya telah memahami apa yang terinspirasi. Kadang-kadang malaikat datang dalam bentuk seorang lelaki dan berbicara dengan saya dan saya memahami apa katanya. "'Aisha menambah: Sesungguhnya saya melihat Nabi yang sedang diilhamkan Illahi pada hari yang sangat dingin dan melihat Keringat jatuh dari dahinya (sebagai Inspirasi selesai).

Sunday 29 May 2011

peristiwa di gua hiraq


Dikisahkan 'Aisha: (ibu dari orang yang beriman setia) yang dimulainya Inspirasi Ilahi untuk Rasul Allah adalah dalam bentuk mimpi yang baik yang datang benar seperti cahaya terang hari, dan kemudian kasih pengasingan itu diberikan kepadanya. Ia digunakan untuk pergi dalam pengasingan di gua Hira di mana ia digunakan untuk menyembah (Allah sahaja) terus-menerus selama beberapa hari sebelum keinginannya untuk melihat keluarganya. Ia digunakan untuk membawa makanan perjalanan untuk tinggal dan kemudian kembali ke (isterinya) Khadija untuk memuat makanannya seperti-bijaksana lagi sampai Kebenaran tiba-tiba turun ke atas dirinya saat ia berada di gua Hira. Malaikat itu datang kepadanya dan memintanya untuk membaca. Nabi menjawab, "Saya tidak tahu bagaimana membaca. Nabi menambah," Malaikat itu menangkap saya (paksa) dan menekan saya begitu keras bahawa saya tidak tahan lagi. Dia lalu melepaskanku dan sekali lagi meminta saya untuk membaca dan saya menjawab, "Saya tidak tahu bagaimana membaca." Kemudian dia menangkap saya lagi dan menekan saya untuk kedua kalinya sampai aku tidak tahan lagi. Dia lalu melepaskanku dan sekali lagi meminta saya untuk membaca tapi sekali lagi saya menjawab, "Saya tidak tahu bagaimana membaca (atau apa yang harus saya baca)?" Kemudian dia menangkap saya untuk ketiga kalinya dan menekan saya, dan lalu melepaskanku dan berkata, "Bacalah dalam nama Tuhanmu, yang telah menjadikan (semua yang ada) telah mencipta manusia dari segumpal darah. Baca! Dan Tuhanmu adalah Maha Pemurah. " Lalu Rasul Allah kembali dengan Inspirasi dan jantungnya berdetak keras Lalu ia pergi ke Khadijah binti Khuwailid. Dan berkata," Cover me! Tutupi aku! "Menutupi Mereka dia sampai rasa takutnya sudah berakhir dan selepas itu dia menceritakan semuanya yang telah terjadi dan berkata," Aku takut sesuatu yang mungkin terjadi pada saya. "Khadijah menjawab," Tidak! Demi Allah, Allah tidak akan pernah aib anda. Anda tetap hubungan baik dengan sanak dan kerabat anda, membantu golongan miskin dan miskin, melayani tetamu-tetamu anda dengan  murah hati . "Khadijah kemudian menemani dia untuk sepupunya Waraqa bin Naufal bin Asad bin 'Abdul' Uzza, yang , selama Tempoh PreIslamic menjadi seorang Kristian dan digunakan untuk menulis dengan huruf Ibrani. Ia akan menulis Injil dalam bahasa Ibrani sebanyak yang Allah inginkan dia menulis. Dia adalah orang tua dan telah kehilangan penglihatannya Khadijah berkata. untuk Waraqa , "Dengar kisah anak saudara anda, ya sepupu saya!" Waraqa bertanya, "Wahai anak saudaraku! Apa yang telah kamu lihat "Rasul Allah menggambarkan apa yang telah dilihatnya. Waraqah berkata,"? Ini adalah orang yang sama yang menyimpan rahsia (malaikat Jibril) yang Allah telah dihantar ke Musa. Saya berharap saya masih muda dan boleh hidup sampai waktu ketika orang-orang anda akan berubah anda keluar. "Rasul Allah bertanya," Apakah mereka akan mengusir saya keluar? "Jawab Waraqah di afirmatif dan berkata," Siapa pun (orang) yang datang dengan sesuatu serupa dengan apa yang anda bawa dirawat dengan permusuhan, dan jika aku harus tetap hidup sampai hari ketika anda akan berubah maka saya akan menyokong anda sangat "Tapi setelah beberapa hari Waraqa meninggal dan Inspirasi Ilahi juga berhenti sejenak. sementara. Dikisahkan Jabir bin 'Abdullah Al-Ansari ketika berbicara tentang masa jeda dalam wahyu melaporkan pidato Nabi "Sementara aku sedang berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara dari langit. Aku mendongak dan melihat malaikat yang sama yang telah mengunjungi saya di gua Hira 'duduk di kerusi di antara langit dan bumi. Aku takut padanya dan kembali ke rumah dan berkata, "Bungkus saya (dalam selimut)." Dan kemudian Allah yang Kudus berikut Ayat-ayat (Quran): 'O kamu (iaitu Muhammad)! terbungkus dalam pakaian! " Bangunlah dan memperingatkan (orang-orang terhadap Hukuman Allah ),...  'dan padang pasir berhala. " (74,1-5) Setelah itu wahyu mula datang kuat, sering dan teratur. "
Dikisahkan oleh Ibn 'Abbas: Rasul Allah yang paling dermawan dari semua orang, dan ia digunakan untuk mencapai puncak dalam kemurahan hati di bulan Ramadhan ketika Jibril bertemu. Gabriel digunakan untuk menemuinya setiap malam Ramadhan untuk mengajarkan kepadanya Al-Quran. Rasul Allah adalah orang yang paling dermawan, bahkan lebih dermawan daripada angin yang kuat yang tidak terkawal (dalam kesiapan dan tergesa-gesa untuk melakukan perbuatan amal).



Dikisahkan oleh Ibn 'Umar: Rasul Allah berkata: Islam adalah berdasarkan (mengikuti) lima (prinsip): 1. Untuk bersaksi bahawa tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah. 2. Untuk menawarkan (solat wajib) doa patuh dan sempurna. 3. Untuk membayar zakat (yakni zakat). 4. Untuk melakukan haji. (Iaitu Ziarah ke Mekah) 5. Untuk berpuasa selama bulan Ramadhan.

Dikisahkan Abu Huraira: Nabi berkata, "Iman (Kepercayaan) terdiri daripada enam puluh cabang lebih daripada (bahagian iaitu) Dan Haya (ini panjang." Haya "meliputi sejumlah besar konsep yang perlu diambil bersama-sama; di antara mereka adalah harga diri , kesederhanaan, sifat malu, dan keberatan, dll) adalah sebahagian dari iman. "

Friday 27 May 2011

Usamah ra. sebagai Panglima


Ibnu Asakir telah memberitakan dari Az-Zuhri dari Urwah dari Usamah
bin Zaid ra. bahwa Rasulullah SAW memerintahkannya untuk menyerang suku
kaum Ubna pada waktu pagi dan membakar perkampungannya. Maka Rasulullah
SAW berkata kepada Usamah: "Berangkatlah dengan nama Allah!". Kemudian
Rasulullah SAW keluar membawa bendera perangnya dan diserahkannya ke
tangan Buraidah bin Al-Hashib Al-Aslami ra. untuk dibawa ke rumah
Usamah ra. Beliau juga memerintahkan Usamah untuk membuat markasnya di
Jaraf di luar Madinah sementara kaum Mukmin membuat persiapan untuk
keluar berjihad. Maka Usamah ra. mendirikan kemahnya di suatu tempat
berdekatan dengan Siqayat Sulaiman sekarang ini. Maka mulailah orang
berdatangan dan berkumpul di tempat itu. Siapa yang sudah selesai
kerjanya segera datang ke perkemahan itu, dan siapa yang masih ada
urusan diselesaikan urusannya terlebih dahulu.

Tiada seorang pun dari kaum Muhajirin yang unggul, melainkan dia ikut
dalam pasukan jihad ini, termasuk Umar bin Al-Khatthab, Abu Ubaidah,
Sa'ad bin Abu Waqqash, Abul A'war Said bin Zaid bin Amru bin Nufail
radiallahuanhum dan banyak lagi para pemuka Muhajirin yang ikut serta.
Dari kaum Anshar pun di antaranya Qatadah bin An-Nu'man dan Salamah bin
Aslam bin Huraisy ra.huma dan lain-lain. Ada di antara kaum Muhajirin
yang kurang setuju dengan pimpinan Usamah ra. itu, karena usianya masih
terlalu muda (18 tahun). Di antara orang yang banyak mengkritiknya
ialah Aiyasy bin Abu Rabi'ah ra. dia berkata: "Bagaimana Rasuluilah
mengangkat anak muda yang belum berpengalaman ini, padahal banyak lagi
pemuka-pemuka kaum Muhajirin yang pernah memimpin perang". karena
itulah banyak desas-desus yang memperkecilkan kepemimpinan Usamah ra.
Umar bin Al-Khatthab ra. menolak pendapat tersebut serta menjawab
keraguan orang ramai. Kemudian dia menemui Rasulullah SAW serta
memberitahu tentang apa yang dikatakan orang ramai tentang Usamah.
Beliau SAW sangat marah, lalu memakai sorbannya dan keluar ke masjid.
Bila orang ramai sudah berkumpul di situ, beliau naik mimbar,
memuji-muji Allah dan mensyukurinya, lalu berkata: "Amma ba'du! Wahai
sekalian manusia! Ada pembicaraan yang sampai kepadaku mengenai
pengangkatan Usamah? Demi Allah, jika kamu telah menuduhku terhadap
pengangkatanku terhadap Usamah, maka sebenarnya kamu juga dahulu telah
menuduhku terhadap pengangkatanku terhadap ayahnya, yakni Zaid. Demi
Allah, si Zaid itu memang layak menjadi panglima perang dan puteranya
si Usamah juga layak menjadi panglima perang setelahnya. Kalau ayahnya
si Zaid itu sungguh sangat aku kasihi, maka puteranya juga si Usamah
sangat aku kasihi. Dan kedua orang ini adalah orang yang baik, maka
hendaklah kamu memandang baik terhadap keduanya, karena mereka juga
adalah di antara sebaik-baik manusia di antara kamu!".

Sesudah itu, beliau turun dari atas mimbar dan masuk ke dalam rumahnya,
pada hari Sabtu, 10 Rabi'ul-awal. Kemudian berdatanganlah kaum
Muhajirin yang hendak berangkat bersama-sama pasukan Usamah itu kepada
Rasulullah SAW untuk mengucapkan selamat tinggal, di antaranya Umar bin
Al-khatthab ra. dan Rasulullah SAW terus mengatakan kepada mereka:
"Biarkan segera Usamah berangkat! Seketika itu pula Ummi Aiman ra.
(yaitu ibu Usamah) mendatangi Rasulullah SAW seraya berkata: "Wahai
Rasulullah! Bukankah lebih baik, jika engkau biarkan Usamah menunggu
sebentar di perkemahannya, sehingga engkau merasa sehat, karena, jika
Usamah ra. berangkat juga dalam keadaan seperti ini, tentulah dia akan
merasa bimbang dalam perjalanannya!". Tetapi Rasulullah SAW tetap
mengatakan: "Biarkan segera Usamah berangkat!".

Orang ramai sudah berkumpul di perkemahan pasukan Usamah itu, dan
mereka menginap di situ pada malam minggu itu. Usamah datang lagi
kepada Rasulullah SAW pada hari Ahad dan Beliau SAW terlalu berat
sakitnya, sehingga mereka memberikannya obat. Usamah menemui Beliau
sedang kedua matanya mengalirkan air mata. Ketika itu Al-Abbas berada
di situ, dan di sekeliling Beliau ada beberapa orang kaum wanita dari
kaum keluarganya. Usamah menundukkan kepalanya dan mencium Rasulullah
SAW sedang Beliau tidak berkata apa-apa, selain mengangkat kedua belah
tangannya ke arah langit serta mengusapkannya kepada Usamah. Berkata
Usamah: "Aku tahu bahwa Rasulullah SAW mendoakan keberhasilanku. Aku
kemudian kembah ke markas pasukanku". "Pada besok harinya, yaitu hari
Senin, aku menggerakkan pasukanku sehingga kesemuanya telah siap untuk
berangkat. Aku mendapat berita bahwa Rasulullah SAW telah segar
sedikit, maka aku pun datang sekali lagi kepadanya untuk mengucapkan
selamat tinggal, kata Usamah". Beliau berkata kepadaku: "Usamah!
Berangkatlah segera dengan diliputi keberkatan dari Allah!". Aku lihat
isteri-isterinya cerah wajah mereka karena gembira melihat beliau
sedikit segar pada hari itu. Kemudian datang pula Abu Bakar ra. dengan
wajah yang gembira, seraya berkata:"Wahai Rasulullah! Engkau terlihat
lebih segar hari ini, Alhamduillah. Hari ini hari pelangsungan
pernikahan puteri Kharijah, izinkanlah aku pergi". Maka Rasulullah SAW
mengizinkannya pergi ke Sunh (sebuah perkampungan di luar kota
Madinah), Usamah ra. pun kembali kepada pasukannya yang sedang menunggu
penntahnya untuk bergerak, dan dia telah memerintahkan siapa yang masih
belum berkumpul di markasnya supaya segera datang karena sudah tiba
waktunya untuk bergerak.

Belum jauh pasukan itu meninggalkan Jaraf, tempat markas perkemahannya,
datanglah utusan dari Ummi Aiman memberitahukan bahwa Rasulullah SAW
telah kembali ke rahmatullah. Usamah segera memberhentikan pergerakan
pasukan itu, dan segera menuju ke kota Madinah bersama-sama dengan Umar
ra. dan Abu Ubaidah ra. ke rumah Rasulullah SAW dan mereka mendapati
beliau telah meninggal dunia. Beliau wafat ketika matahari tenggelam
pada hari Senin malam 12 Rabi'ul-awal. Kaum Muslimin yang bermarkas di
Jaraf tidak jadi berangkat ke medan perang, lalu kembali ke Madinah.
Buraidah bin Al-Hashib yang membawa bendera Usamah, lalu menancapkannya
di pintu rumah Rasulullah SAW. Sesudah Abu Bakar ra. diangkat menjadi
Khalifah Rasulullah SAW dia telah menyuruh Buraidah ra. mengambil
bendera perang itu dan menyerahkan kepada Usamah, dan supaya tidak
dilipat sehingga Usamah memimpin pasukannya berangkat ke medan perang
Syam. Berkata pula Buraidah: "Aku pun membawa bendera itu ke rumah
Usamah , dan pasukan itu pun bergerak menuju ke Syam". Setelah selesai
tugas kami di Syam, kami kembali ke Madinah dan bendera itu terus saya
tancapkan di rumah Usamah sehingga Usamah meninggal dunia.

Apabila berita wafatnya Rasulullah SAW sampai kepada kaum Arab,
sebagian mereka telah murtad keluar dari agama Islam. Abu Bakar ra.
memanggil Usamah lalu menyuruhnya supaya menyiapkan diri untuk
berangkat memerangi bangsa Romawi sebagaimana yang diperintahkan oleh
Rasulullah SAW sebelum wafatnya dahulu. pasukan Islam mulai berkumpul
lagi di Jaraf di perkemahan mereka dulu. Buraidah ra. yang diamanahkan
untuk memegang bendera perang telah berada di markasnya di sana. Tetapi
para pemuka kaum Muhajirin yang terutama, seperti Umar, Usman, Abu
Ubaidah, Sa'ad bin Abu Waqqash, Said bin Zaid dan lainnya mereka telah
datang kepada Khalifah Abu Bakar ra. seraya berkata: "wahai Khalifah
Rasulullah! Sesungguhnya kaum Arab sudah mula memberontak, dan adalah
tidak wajar engkau akan membiarkan pasukan Islam ini meninggalkan kami
pada masa ini. Bagaimana kalau engkau pecahkan pasukan ini menjadi dua.
Yang satu untuk engkau kirimkan kepada kaum Arab yang murtad itu untuk
mengembalikan mereka kepada Islam, dan yang lain engkau pertahankan di
Madinah untuk menjaganya, siapa tahu kalau-kalau ada yang datang untuk
menyerang kita dari mereka itu. Kalau tidak, maka yang tinggal di sini
hanya anak-anak kecil dan wanita saja, bagaimana mereka dapat
mempertahankannya? Seandainya engkau menangguhkan memerangi kaum Romawi
itu, sehingga keadaan kita dalam negeri aman, dan kaum Arab yang murtad
itu kembali ke pangkuan kita, ataupun kita kalahkan mereka terlebih
dahulu, kemudian kita mengirim pasukan kita untuk memerangi bangsa
Romawi itu, bukankah itu lebih baik?! Kita pun tidak merasa bimbang
dari bangsa Romawi itu untuk datang menyerang kita pada masa ini!. Abu
Bakar ra. hanya mendengar bermacam-macam pandangan dari para pemuka
Muhajirin itu.

Setelah selesai mereka berkata, maka Abu Bakar ra. bertanya lagi:
Adakah yang mau memberikan pendapatnya lagi, atau kamu semua telah
memberikan pendapat kamu?! jawab mereka: "Kami sudah berikan apa yang
harus kami sampaikan!". "Baiklah, kalau begitu. Saya telah dengar semua
apa yang hendak kamu katakan itu", ujar Abu Bakar. Demi jiwaku yang
berada di tangannya! Kalau aku tahu bahwa aku akan dimakan binatang
buas sekalipun, niscaya aku tetap akan mengutus pasukan ini ke
tujuannya, dan aku yakin bahwa dia akan kembali dengan selamat. Betapa
tidak, sedang Rasulullah SAW yang telah diberikan wahyu dari langit
telah berkata: "Berangkatkan segera pasukan Usamah". Tetapi ada suatu
hal yang akan aku beritahukan kepada Usamah sebagai panglima pasukan
itu. Aku minta darinya supaya memembiarkan Umar tetap tinggal di
Madinah untuk membantuku di sini, karena aku sangat perlu kepada
bantuannya. Demi Allah, aku tidak tahu apakah Usamah setuju atau tidak.
Demi Allah, jika dia enggan membenarkan sekalipun, aku tidak akan
memaksanya! Kini tahulah para pemuka Muhajirin itu, bahwa khalifah
mereka yang baru itu telah berazam sepenuhnya untuk mengirim pasukan
Islam, sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW sebelumnya.

Abu Bakar ra. lalu pergi ke rumah Usamah ra., dan memintanya agar
membiarkan Umar ra. tinggal di Madinah untuk membantunya. Usamah ra.
setuju. Untuk meyakinkan dirinya, maka Abu Bakar ra. berkata lagi:
"Benar engkau mengizinkannya dengan hati yang rela?" Jawab Usamah:
"ya!". Khalifah Abu Bakar ra. lalu mengeluarkan perintah supaya tidak
ada seorang pun mengelakkan dirinya dari menyertai pasukan Usamah itu
sesuai dengan perintah Rasulullah SAW sebelum wafatnya. Dia berkata
lagi: "Siapa saja yang melewatkan dirinya untuk keluar, niscaya aku
akan menyuruhnya mengejar pasukan itu dengan berjalan kaki". Kemudian
Abu Bakar ra. memanggil orang-orang yang pernah mengecil-ngecilkan
pengangkatan Usamah sebagai panglima perang, dan memarahi mereka serta
menyuruh mereka ikut keluar bersama-sama pasukan itu, sehingga tiada
seoran pun yang berani memisahkan dirinya. Apabila pasukan itu sudah
mulai bergerak, Abu Bakar ra. datang untuk mengucapkan selamat
berangkat kepada mereka. Usamah mendahului para sahabatnya dari Jaraf,
dan mereka kurang lebih 3,000 orang, di antaranya ada 1,000 orang yang
menunggang kuda. Abu Bakar ra. berjalan kaki di sisi Usamah ra. untuk
mengucapkan selamat jalan kepadanya: "Aku serahkan kepada Allah
agamamu, amanatmu dan kesudahan amalmu! Sesungguhnya Rasulullah SAW
sudah berpesan kepadamu, maka laksanakanlah segala pesannya itu, dan
aku tidak ingin menambah apa-apa pun, tidak akan menyuruhmu apa pun
atau melarangmu dari apa pun. Aku hanya menjalankan apa yang
diperintahkan oleh Rasuluflah SAW saja".

Usamah ra. dan pasukannya maju dengan cepat. Dia telah melalui beberapa
negeri yang tetap mematuhi Madinah dan tidak keluar dari Islam, seperi
Juhainah dan lainnya dari suku kaum Qudha'ah. Apabila dia tiba di
Wadilqura, Usamah mengutus seorang mata-mata dari suku Hani Adzrah,
dikenal dengan nama Huraits. Dia maju meninggalkan pasukan itu, hingga
tiba di LThna dan dia coba mendapatkan berita di sana, kemudian dia
kembali secepatnya dan baru bertemu dengan pasukan Usamah sesudah
berjalan selama dua malam dari Ubna itu. Huraits lalu memberitahu
Usamah, bahwa rakyat di situ masih belum berbuat apa-apa. Mer
eka belum
berkumpul untuk menentang pasukan yang mereka, dan mengusulkan supaya
pasukan Usamah segera menggempur sebelum mereka dapat mengumpulkan
pasukan.

Wednesday 25 May 2011

Cahaya Di Wajah Nabi SAW


Telah
diriwayatkan dari Siti Aishah rha. bahwa ia telah berkata : "Ketika aku
sedang menjahit baju pada waktu sahur (sebelum subuh) maka jatuhlah
jarum dari tanganku, kebetulan lampu pun padam, lalu masuklah
Rasulullah SAW. Ketika itu juga aku dapat mengutip jarum itu kerana
cahaya wajahnya, lalu aku berkata, "Ya Rasulullah alangkah bercahayanya
wajahmu! Seterusnya aku bertanya: "Siapakah yang tidak akan melihatmu
pada hari kiamat?" Jawab Rasulullah SAW: "Orang yang bakhil." Aku
bertanya lagi: "Siapakah orang yang bakhil itu?" Jawab baginda : "Orang
yang ketika disebut namaku di depannya, dia tidak mengucap shalawat ke
atasku."


BERDOA

Berkata Al-Barra' ra. bahwa
Nabi SAW. bersabda: "Segala doa itu terdinding (terhalang untuk
dikabulkan) dari langit sehingga orang yang berdoa itu mengucapkan
shalawat untuk Muhammad dan keluarga Muhammad. "

Monday 23 May 2011

Dakwah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam kepada Abu Bakar rodhiallahu ‘anhu


Diriwayatkan oleh Abu Hasan Al-Athrabulusi, sebagaimana disebutkan dalam Al-Bidayah : 3/29, dari ‘Aisyah r.ha, ia berkata,”Sejak zaman jahiliyah, Abu Bakar adalah kawan Rasulullah saw. Ketika bertemu dengan Rasulullah saw, dia berkata,”Wahai Abul Qosim (panggilan Nabi saw), ada apa denganmu, sehingga engkau tidak terlihat di majelis kaummu dan orang-orang menuduh bahwa engkau telah berkata buruk tentang nenek moyangmu dan lain-lainnya lagi?” Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya aku adalah utusan Allah Subhana wa Ta’ala dan aku mengajak kamu kepada Allah swt.” Setelah selesai Rasululullah saw berbicara, Abu Bakar r.a pun langsung masuk Islam. Melihat keislamannya itu beliau gembira, tidak ada seorangpun yang ada diantara dua gunung di Makkah yang merasa gembira melebihi kegembiraan beliau. Kemudian Abu Bakar r.a menemui Ustman bin Affan, Thalhah bin Ubaidilah, Zubeir bin Awwam, dan Saad bin Abi Waqash r.hum untuk mengajak mereka masuk islam. Lalu, mereka pun masuk Islam. Hari berikutnya Abu Bakar r.a menemui Ustman bin Mazh’un, Abu Ubaidah bin Jarrah, Abdurrahman bin ‘Auf, Abu Salamah bin Abdul Asad, dan Arqam bin Abil Arqam r.hum juga, untuk mengajak mereka masuk Islam dan mereka semua juga masuk Islam.”

Ibnu Ishaq juga meriwayatkan kisah yang sama, bahwa Abu Bakar r.a menemui Rasulullah saw, lalu berkata,” Wahai Muhammad, apakah benar apa yang telah dikatakan orang Quraisy bahwa engkau telah meninggalkan Tuhan-Tuhan kami dan mengolok-olok kami dan menuduh bahwa nenek moyang kami telah kufur?” Rasulullah saw menjawab,”Ya benar, sesungguhnya Allah swt telah mengangkat aku sebagai Rasul dan Nabi-Nya. Allah swt telah mengutusku untuk menyampaikan risalah-Nya. Dan sekarang aku mengajakmu kepada agama Allah swt, yaitu agama Islam, dengan keyakinan yang benar. Demi Allah, sesungguhnya Islam adalah kebenaran. Wahai Abu Bakar, aku mengajakmu untuk menyembah Allah swt Yang Maha Esa, Yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan janganlah kamu menyembah kepada selain-Nya dan taatlah kepada-Nya untuk selamanya.” Setelah itu Rasulullah saw memperdengarkan sebagian ayat Al-Quran. Ketika itu Abu Bakar r.a tidak membenarkannya dan tidak pula mengingkarinya. Namun, tidak lama kemudian ia masuk Islam dan meninggalkan patung-patung serta serta Tuhan-tuhan lain yang dulu disembahnya. Akhirnya, ia pun mengakui dan meyakini kebenaran Islam. Setelah itu, Abu Bakar r.a pulang dengan penuh keimanan dan keyakinan.

Dalam riwayat yang lain disebutkan, dari Muhammad bin Abdullah At-Tamimi, bahwa Rasulullah saw bersabda,”Setiap aku mengajak seseorang untuk masuk Islam pasti mereka ragu, menolak atau berpikir terlebih dahulu. Tetapi, ketika mengajak Abu Bakar, maka dia langsung menerimanya, dia tidak merasa ragu dan tidak menolak sedikitpun atas perkataanku.”

Kalimat “Dia tidak merasa ragu” inilah yang sebenarnya diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq. Sedangkan pada riwayat sebelumnya, yang menyebutkan kalimat “dia tidak membenarkan dan tidak mengingkarinya” adalah tidak benar. Karena Ibnu Ishaq dan para perawi lainnya menyebutkan bahwa Rasulullah saw setiap waktu selalu bersama Abu Bakar dan mengetahui pasti bahwa beliau saw adalah seseorang yang jujur, berbudi pekerti luhur, selalu memegang amanah, selamanya tidak pernah bohong kepada siapapun. Dengan demikian, adalah sesuatu yang tidak mungkin apabila beliau saw berkata bohong mengenai Allah swt. Karena itu, ketika Nabi saw menyampaikan kepadanya bahwa beliau adalah utusan Allah swt, maka Abu Bakar r.a langsung membenarkannya, tidak berpikir pikir dahulu, dan tidak merasa ragu.

Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya, sebagaimana disebutkan pula dalam Al-Bidayah:3/26-27, dari Abu Darda’ r.a berkata, “Pernah suatu ketika terjadi pertengkaran antara Abu Bakar r.a dan Umar r.a, maka Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya ketika Allah swt mengutus aku kepadamu (Umar), maka kamu berkata kepadaku,”Engkau berdusta!” Tetapi, ketika itu Abu Bakar berkata kepadaku,”Engkau berkata benar!” Dia juga telah menolong aku dengan jiwa dan hartanya. Dan sekarang, apakah engkau akan menyakiti sahabatku ini?” Setelah kejadian itu tidak ada seorang pun yang berani menyakiti Abu Bakar r.a. Pernyataan Rasulullah saw ini merupakan dalil yang pasti bahwa Abu Bakar r.a adalah seorang yang pertama kali memeluk Islam.”

Thursday 19 May 2011

pengajaran 6

Katakanlah kepada orang laki2 yg beriman:Hendaklah mereka menahan pandangannya & memelihara kemaluannya(jangan berzina),.......Katakanlah kepada wanita yg beriman:Hendaklah mereka menahan pandangannya,& memelihara kemaluannya(jangan berzina).(Qs.An-Nur:30-31)



Seorang taat beragama melakukan banyak ibadah lalu setelah itu banyak melakukan dosa. Bagaimana mungkin ia menjadi seorang yg bertaqwa?

"Akhlaq yg baik melarutkan kesalahan sebagaimana air melarutkan tanah keras. Akhlaq buruk itu merusak amal sebagaimana cuka merusak madu"(Al-Baihaqi)







Rasa malu dan keimanan saling terkait satu sama lainnya. Jika salah satunya hilang,hilang pula yg lain.(HR. Hakim)

Ada tiga hal yg jika berada pada seseorang ia menjadi munafik. Meskipun ia puasa, shalat, haji, umrah, dan mengatakan dirinya muslim: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar, dan jika diberi amanah ia khianat.(Muslim)







Ibnu Abbas r.a. berkata,"Sesungguhnya perbuatan baik itu mendatangkan kecerahan pada wajah & cahaya pada hati, kekuatan badan & kecintaan. Sebaliknya, perbuatan buruk itu mengundang ketidak ceriaan pada raut muka, kegelapan di dalam kubur dan di hati, kelemahan badan, susutnya rezeki & kebencian makhluk(pada diri kita sebab perbuatan buruk kita)."

Wednesday 18 May 2011

pengajaran..

1. "Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan, sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk".(Imam syafi'i)
2. “Ilmu yg lebih utama adalah ilmu yg akan diamalkan, dan amal yg lebih utama adalah memelihara perbuatan (dari sia-sia & kerusakan)."(Imam syafi'i)
3. Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang2 yg berbuat baik. (Q.s Al-Baqarah : 195)
4. "Kemuliaan orang adalah agamanya[ISLAM] harga dirinya [Kehormatanya] adalah akalnya[yg baik] sdgkan ketinggian kedudukanya adalah akhlaknya [Bila akhlaknya baik maka derajatnya tinggi, bila akhlaknya buruk maka derajatnya rendah]," (HR. Ahmad dan Al Hakim)
5. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Jikalau seorang lelaki memberikan nafkah kepada keluarganya dengan niat mengharapkan keridhaan Allah, maka apa yang dinafkahkan itu adalah sebagai sedekah baginya (yakni mendapatkan pahala seperti orang yang bersedekah)."

(HR. Muttafaq 'alaih)
 

Sunday 15 May 2011

1. Jangan jadikan lidah kita sebagai kebun binatang, dan mulut sebagai pintu kandangnya, yg dimana saat pintunya dibuka, maka hewan2nya keluar,bahkan kotoran juga keluar,apalagi saat marah dituruti. Mari kita jaga lidah kita.

2. "Barang siapa yg bisa menjaga lidah dan kemaluannya, maka aku jaminkan surga untuknya."(Hr.Bukhari)
3. "Bila kamu berdo'a janganlah berkata, "Ya Allah, ampunilah aku bila Engkau menghendaki, rahmatilah aku bila Engkau menghendaki & berilah aku rizki bila Engkau menghendaki."Hendaklah kamu bermohon dgn kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa yg dikehendakiNya & tak ada paksaan terhadap-Nya (HR. Bukhari)
4. "Shalat dan tunaikanlah kewajiban-mu yang lain sebagai seorang Muslim. Ingatlah Allah di waktu siang dan malammu(setiap waktu). Hindari dosa, karena dosa-dosa kecil dapat mendorong perbuatan dosa besar dan dosa besar mendorong pada kekafiran".(Imam syafi'i)
5.  Adab Bersin 
~Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin. (segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam),

kemudian dijawab oleh orang yg mendengarnya :
...
~Yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu), lalu orang yg bersin itu menjawabnya pula dengan : Yahdiikumullaahu wa yushlihu baalakum (Semoga Allah memberi hidayat bagimu & membaguskan keadaannmu). (HR. Bukhari)

Tuesday 10 May 2011

Adab dan Sunnah Rasullullah S.A.W

1. Dari Abdul malik al-Asy'ari r.a,dari Nabi shallallahu alaihi wasallam,beliau bersabda,"Sesungguhnya di surga terdapat kamar2 yg bagian luarnya bisa terlihat dari dalam & bagian dalamnya bisa terlihat dari luar,Allah menyediakan semua itu bagi orang yg memberi makan,menyebarkan salam,& orang2 yg tahajjud di tengah malam dikala manusia sedang lelap tidur"(Hr.Ibnu Hibban II/262) 
2. "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "kami telah beriman",sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta" (Q.s Al 'ankabuut (29):2-3)
3. Dari Ali Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri." Riwayat Muslim.
4. Hadis riwayat Sahal bin Saad :Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya penghuni surga akan melihat ghurfah (tempat yang tinggi) di surga sebagaimana kalian melihat bintang di langit. (Shahih Muslim No.5058)
5. Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu: Bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sungguh ada seorang hamba yang mengucapkan satu kata (buruk) sehingga ia terjerumus ke dalam neraka lebih dalam dari jarak antara timur dan barat. (Shahih Muslim No.5303) 
6. Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah bersabda: Tiga perkara yang akan mengiringi mayit, yang dua akan kembali dan yang satu akan menetap. Ia akan diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amal perbuatannya. Keluarga dan hartanya akan kembali dan tinggallah amal perbuatannya. (Shahih Muslim No.5260)
7. Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Menguap itu termasuk dari (gangguan) setan, maka jika seorang dari kamu menguap, hendaklah ia menahan semampunya. (Shahih Muslim No.5310)
8. Hadis riwayat Abu Musa Al-Asy`ari : Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Sesungguhnya seorang mukmin mempunyai sebuah kemah di dalam surga yang terbuat dari satu mutiara yang berlubang, panjangnya enam puluh mil, dan orang seorang mukmin juga memiliki keluarga di dalamnya yang akan ia kunjungi padahal sebagian mereka tidak pernah melihat sebagian yang lain.(Shahih Muslim No.5070)
9. Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Bahwa Rasulullah bersabda: Ketika seorang dari kalian memandang orang yang melebihi dirinya dalam harta dan anak, maka hendaklah ia juga memandang orang yang lebih rendah darinya, yaitu dari apa yang telah dilebihkan kepadanya. (Shahih Muslim No.5263

 

Sempena Hari Ibu... Untukmu Ibu - Cikgu Sulizi





setitik air susu ..yang jatuh kemulut...besar hajat ibu ..nk tgok aku hidup..
air susu ibu..nilai x dok rupo..walu pitih beribu nga duit bejuto..
ku tgok muko ibu..sjk mudo sapa tuo..dri kecut sribu hinggo ube putih pnuh palo..
baru ak tahu..ibu bnyk bejasa..air tange ibu sribu bau sribu raso..oh ibu2x.. 
sjak kcik hinggo ak dewasoo.nyamuk seko x wi ketik duk jago..
make minum kain baju x wi kure..didik ak denge pnuh kasih saye..
bilo bsar bru ak knl diri...x dop nila jaso ibu tabur budi..
tange poho kaki sanggup jadi jambe..relo susah diri pero ak sore...
pabila dh tuo..duk prati anok2..hok dio tabur jaso..bilo bsr dio nk tgok..
ank yg berjaya di taruh harape.bekal hari tuo tmpt dyo nk menupe..
oh ibu2x..jasamu dikene..
slamo keni ibu duduk jadi hambo..hari ini ku nk balas sgalo jaso..
skit deme make minum ku jago..nk wi snang hidupmu di maso tuo..
jaso baik budi ibu tidok lupo..walau stitik air susu ku raso..
nk buleh ku sore..bulenyo semile bule..
ltih penat bade..mu x oyk ko ore..
ku cium tange ibu mtok halal mitok apun..sgala salah ak bnyk sngt kalu  hitung..
hari ini ak tahu..nilai kasih ibu kandung..budi de jaso ibu stinggi2 ak sanjung ..
pado anok2 hok masih ado ibu..tolonglah pakat tgok..walau skali sari  seminggu..
harto dyo x nok...harap kasih ank cucu ..tgok MATO anok terubatlah sgala rndu..
OH IBU 2X.KU SAYE PADOMU..OH IBU2X..HALALKAN MAKAN DE MINUMKU..
OH IBU 2X....AMPUNKAN DOSAKU..OH IBU 2X..TRIMO KASIH IBU...




Sunday 8 May 2011

Kisah Perang Badar


Perang Badar terjadi pada 7 Ramadhan, dua tahun setelah hijrah. Ini
adalah peperangan pertama yang mana kaum Muslim (Muslimin) mendapat
kemenangan terhadap kaum Kafir dan merupakan peperangan yang sangat
terkenal karena beberapa kejadian yang ajaib terjadi dalam peperangan
tersebut. Rasulullah Shallalaahu 'alayhi wa sallam telah memberikan
semangat kepada Muslimin untuk menghadang khafilah suku Quraish yang
akan kembali ke Mekkah dari Syam. Muslimin keluar dengan 300 lebih
tentara tidak ada niat untuk menghadapi khafilah dagang yang hanya
terdiri dari 40 lelaki, tidak berniat untuk menyerang tetapi hanya
untuk menunjuk kekuatan terhadap mereka. Khafilah dagang itu lolos,
tetapi Abu Sufyan telah menghantar pesan kepada kaumnya suku Quraish
untuk datang dan menyelamatkannya. Kaum Quraish maju dengan pasukan
besar yang terdiri dari 1000 lelaki, 600 pakaian perang, 100 ekor kuda,
dan 700 ekor unta, dan persediaan makanan mewah yang cukup untuk
beberapa hari.

Kafir Quraish ingin menjadikan peperangan ini sebagai kemenangan bagi
mereka yang akan meletakkan rasa takut di dalam hati seluruh kaum
bangsa Arab. Mereka hendak menghancurkan Muslimin dan mendapatkan
keagungan dan kehebatan. Banyangkan, pasukan Muslimin dengan jumlah
tentara yang kecil (termasuk 2 ekor kuda), keluar dengan niat mereka
hanya untuk menghadang 40 lelaki yang tidak bersenjata akan tetapi
harus menghadapi pasukan yang dipersiapkan dengan baik -3 kali- dari
jumlah mereka. Rasulullah SAW dengan mudah meminta mereka Muslimin
untuk perang dan mereka tidak akan menolak, akan tetapi, beliau SAW
ingin menekankan kepada pengikutnya bahwa mereka harus mempertahankan
keyakinan dan keimanan dan untuk menjadi pelajaran bagi kita. Beliau
SAW mengumpulkan para sahabatnya untuk mengadakan musyawarah. Banyak di
antara sahabat Muhajirin yang memberikan usulan, dengan menggunakan
kata-kata yang baik untuk menerangkan dedikasi mereka. Tetapi ada
seorang sahabat yaitu Miqdad bin Al-Aswad ra., dia berdiri dihadapan
mereka yang masih merasa takut dan berkata kepada Rasulullah SAW,

"Ya Rasulullah (SAW)!, Kami tidak akan mengatakan kepadamu seperti apa
yang dikatakan oleh bani Israel kepada Musa (AS), 'Pergilah kamu
bersama Tuhanmu, kami duduk (menunggu) di sini'( Dalam surah
Al-Maidah). Pergilah bersama dengan keberkahan Allah dan kami akan
bersama dengan mu !".

Rasulullah SAW merasa sangat suka, akan tetapi Rasulullah hanya diam,
beliau menunggu dan beberapa orang dari sahabat dapat mengetahui
keinginan Beliau SAW. Sejauh ini hanya sahabat Muhajirin yang telah
menyatakan kesungguhan mereka, akan tetapi Beliau menuggu para sahabat
Anshor yang sebagian besar tidak hadir dalam baiat 'Aqaabah untuk turut
serta dalam berperang melawan kekuatan musuh bersama-sama Rasulullah
SAW di luar kawasan mereka. Maka, pemimpin besar sahabat Anshor, Sa'ad
bin Muadh angkat bicara, "Ya Rasulullah (SAW) mungkin yang engkau
maksudkan adalah kami". Rasulullah SAW menyetujuinya. S'ad kemudian
menyampaikan pidatonya yang sangat indah yang mana dia berkata,

"Wahai utusan Allah, kami telah mempercayai bahwa engkau berkata benar,
Kami telah memberikan kepadamu kesetiaan kami untuk mendengar dan thaat
kepadamu... Demi ALlah, Dia yang telah mengutusmu dengan kebenaran,
jika engkau memasuki laut, kami akan ikut memasukinya bersamamu dan
tidaka ada seorangpun dari kami yang akan tertinggal di belakang...
Mudah-mudahan Allah akan menunjukkan kepadamu yang mana tindakan kami
akan menyukakan mu. Maka Majulah bersama-sama kami, letakkan
kepercayaan kami di dalam keberkatan Allah".

Rasulullah sangat menyukai apa yang disampaikan dan kemudian beliau
bersabda, "Majulah ke depan dan yakinlah yang Allah telah menjajikan
kepadaku satu dari keduanya (khafilah dagang atau perang), dan demi
Allah, seolah olah aku telah dapat melihat pasukan musuh terbaring
kalah". Pasukan Muslimin bergerak maju dan kemudian berhenti sejenak di
tempat yang berdekatan dengan Badar (tempat paling dekat ke Madinah
yang berada di utara Mekkah). Seorang sahabat bernama, Al-Hubab bin
Mundhir ra., bertanya kepada Rasulullah SAW, " Apakah ALlah mewahyukan
kepadamu untuk memilih tempat ini atau ianya strategi perang hasil
keputusan musyawarah?". Rasulullah SAW bersabda, "Ini adalah hasil
strategi perang dan keputusan musyawarah". Maka Al-Hubab telah
mengusulkan kembali kepada Rasulullah SAW agar pasukan Muslimin
sebaiknya bermarkas lebih ke selatan tempat yang paling dekat dengan
sumber air, kemudian membuat kolam persediaan air untuk mereka dan
menghancurkan sumber air yang lain sehingga dapat menghalang orang
kafir Quraish dari mendapatkan air. Rasulullah SAW menyetujui usulan
tersebut dan melaksanakannya [*]. Kemudian Sa'ad bin Muadh mengusulkan
untuk membangun benteng untuk Rasulullah SAW untuk melindungi beliau
dan sebagai markas bagi pasukan Muslimin. Rasulullah SAW dan Abu Bakar
ra. tinggal di dalam benteng sementara Sa'ad bin Muadh dan sekumpulan
lelaki menjaganya.

Rasulullah SAW telah menghabiskan sepanjang-panjang malam dengan berdoa
dan beribadah walaupun beliau SAWmengetahui bahwa Allah ta'ala telah
menjanjikannya kemenangan. Ianya melebihi cintanya dan penghambaannya
dan penyerahandiri kepada Allah ta'ala dengan ibadah yang Beliau SAW
kerjakan. Dan ianya telah dikatakan sebagai bentuk tertinggi dari
ibadah yang dikenal sebagai 'ainul yaqiin.

Berbuat baik

‎"Barangsiapa yang mengerjakan amal kebaikan (sebesar) biji dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan (sebesar) biji dzarrah pun niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Qs. Al-Zalzalah : 7-8)

keburukan facebook


Saturday 7 May 2011

Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam dengan sabar mengajak Hakam bin Kaisan untuk Islam

Ibnu Sa’ad
meriwayatkan sebuah kisah dari Miqdad bin Amr radhiyallahu ‘anhu.
Berikut ini penuturan dari Miqdad radhiyallahu ‘anhu,” Aku telah
menawan Hakam bin Kaisan dan ia diputuskan oleh panglima supaya dbunuh,
hingga ia kami hadapkan kepada Rasulullah dan beliau mengajaknya masuk
Islam dengan kalimat yang sejelas-jelasnya. Melihat hal ini, Umar bin
Khaththab radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah Shalallahu
‘alahi wa sallam,”Ya Rasulullah mengapa engkau berbicara panjang lebar
kepada Hakam? Orang ini tidak akan masuk Islam selamanya. Izinkan saya
memenggal kepalanya agar ia masuk neraka Hawiyah.” Tetapi Rasulullah
Shalallahu ‘alahi wa sallam tidak menyetujui usul Umar radhiyallahu
‘anhu sampai akhirnya (berkat kesabaran Rasulullah) Hakam masuk Islam.
Lalu Umar radhiyallahu ‘anhu berkata,”Setelah aku dapati Hakam masuk
Islam, akupun karena merasa bersalah. Aku menyesal dan meratapi
ucapanku yang aku nilai mendahului Rasulullah, padahal beliau lebih
mengerti peristiwa yang akan terjadi daripada aku, walaupun aku hanya
berniat untuk mengusulkan saja.“ Kemudian Umar radhiyallahu ‘anhu
menceritakan bahwa Hakam bin Kaisan masuk Islam dan sangat baik
agamanya. Dia mengikuti fii sabilillah sampai akhirnya terbunuh dan
syahid disekitar sumur Ma’unah dalam keadaan diredhai Rasulullah dan
ia masuk surga.“

Juga menurut cerita Saad, Hakam bin Kaisan
bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam,”Apakah Islam
itu?” Beliau menjawab“Engkau menyembah Allah saja dan bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.“ Hakam radhiyallahu ‘anhu pun
berkata,“Saya sudah masuk Islam.“ Kemudian Rasulullah berpaling kepada
para sahabat dan bersabda,”Seandainya aku menuruti kalian dan ia aku
bunuh, ia pasti masuk neraka.”

Semangat anak-anak untuk berjihad


lbnu Abi Syaibah telah memberitakan dari As-Sya'bi, bahwa ada seorang wanita menyerahkan sebilah pedang kepada anaknya pada hari perang Uhud, tetapi malangnya sang anak tidak kuat mengangkatnya, lalu pedang itu diikatkannya pada lengan anak itu. Kemudian dia mengajak anak itu menemui Rasulullah صلى الله عليه وسلم seraya berkata kepadanya: Ya Rasulullah! Ini anakku, dia dapat mempertahankanmu dari musuhmu! Maka Nabi صلى الله عليه وسلم berkata kepada anak itu: Hai anak kecil, mari menghadapi orang-orang yang di sini! Kemudian beliau menyuruh lagi supaya menghadapi orang di sana! Kemudian anak kecil itu mengalami luka-luka dan terjatuh, maka orang membawanya kepada Nabi صلى الله عليه وسلم ; dan bila melihat luka-luka itu, beliau lalu berujar: Hai anak kecil! Barangkaii engkau menyesal ikut berperang?! jawab anak itu: Tidak, wahai Rasulullah! (Kanzul Ummal 5:277)

Ibnu Asakir telah memberitakan dari Sa'ad bin Abu Waqqash رضي الله عنه dia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah menolak Umair bin Abu Waqqash رضي الله عنه dari ikut serta pada perang Badar, kerana menganggap dia masih kecil. Kerana itu, Umair telah menangis, sehingga akhirnya beliau mengizinkannya ikut berperang. Berkata Sa'ad lagi: Lalu aku menolong Umair rnengangkatkan pedangnya. Dan saya sendiri telah mengikuti perang Badar, dan pada wajahku masih belum tumbuh suatu helai rambut pun (yakni masih belum berjanggut). (Kanzul Ummal 5:270)

Ibnu Sa'ad telah memberitakan dari Sa'ad رضي الله عنه dia berkata: Saya menemui saudaraku Umair bin Abu Waqqash رضي الله عنه sebelum kami diperiksa oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم pada hari perang Badar, dan aku lihat Umair mencoba melarikan diri dari orang ramai. "Kenapa engkau berlari-lari begitu, hai Umair?", kataku kepadanya. "Aku takut Rasulullah melihatku ", jawab Umair رضي الله عنه . "Ada apa kalau dia melihatmu?" "Nanti dia akan menganggapku masih kecil, dan menolakku untuk berjihad",jawab Umair lagi. "Kalau dia tidak mengizinkan engkau berjihad, pulang sajalah!" saranku. "Tidak", jawab Umair dengan penuh kesal. "Aku tetap ingin berjihad, siapa tahu aku dapat mati syahid", sambungnya lagi. Apabila Umair diperiksa oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم , benarlah dia ditolak kerana dianggapnya masih kecil lagi. Maka Umair terus menangis, dan meminta supaya dia diperbolehkan berjihad juga, maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun memgizinkannya ikut berjihad. Berkata Sa'ad رضي الله عنه lagi: jadi akulah yang membawakan pedangnya, kerana dia tidak kuat membawa pedang itu. Maka betullah seperti yang diinginkannya sebelum itu, bahwa dia adalah di antara orangorang yang terbunuh syahid di medan perang itu, dan ketika itu usianya masih muda, yaitu 16 tahun saja.(Al-Ishabah 3:135; Maima'uz-Zawa'id 6:68)

Ya Toiba..


AWEAKEN WITH MY HEAD


Friday 6 May 2011

MAHER ZAIN - FOR THE REST OF MY LIFE


Dakwah Rasulullah صلى الله عليه وسلم ketika Beliau dalam Perjalanan


Imam Ahmad telah memberitakan dari putera Sa'ad, sedang ayahnya, Sa'ad
رضي الله عنه sendiri yang menunjukkan jalan ke Rakubah (perjalanan di
antara Makkah dengan Madinah). Berkata putera Sa'ad, bahwa ayahku telah
menceritakan kepadaku, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersama-sama
dengan Abu Bakar رضي الله عنه telah singgah di kampungku. Sebenarnya
Abu Bakar رضي الله عنه ingin melihat puterinya yang kecil sedang
disusukan di kampung kami dan Rasulullah صلى الله عليه وسلم pula
inginkan jalan pendek ke Madinah. Berkata Sa'ad رضي الله عنه kepada
Rasulullah صلى الله عليه وسلم : "jalan melalui Rakubah ini ada dua
orang perompak dari suku Aslam, dikenal orang dengan panggilan Dua yang
terhina!, jika engkau ingin melalui jalan ini, kami akan
menunjukkannya". Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjawab: "Tidak
mengapa, tunjukkanlah jalannya kepada kami!". Berkata Sa'ad رضي الله
عنه seterusnya: "Kami pun berjalan melalui Rakubah itu, dan apabila
kami dilihat oleh dua orang perompak itu, salah seorang mereka berkata
kepada temannya: "Ini orang dari Yaman, barangkali!". Apabila kita
bertemu dua orang perompak itu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun
menyeru mereka supaya masuk Islam, dijelaskannyalah kepada keduanya
tentang agama yang diajarkannya. Akhirnya mereka berdua setuju dan
memeluk Islam. "Siapa nama kamu berdua?" tanya Rasuluilah صلى الله عليه
وسلم "Nama kami?". Mereka tersenyum."orang panggil kami dua orang yang
terhina! Barangkali kerana perbuatan kami yang jahat". "Tidak", jawab
Rasuluilah صلى الله عليه وسلم . "Tapi sekarang kamu berdua dipanggil
sebagai dua orang yang dimuliakan, kerana telah dimuliakan oleh Islam.
Kami sekarang hendak menuju Madinah. Nanti temui kami di Madinah!"
Rasulullah صلى الله عليه وسلم berpesan kepada mereka berdua.

(Musnad Ahmad 4:74; Majma'uz-Zawa'id 6:58)

Pohon Menjadi Saksi Pengislaman seorang Arab Badui

Abu Abdullah An-Naisaburi (Hakim) telah memberitakan pula dari Ibnu
Umar رضي الله عنه katanya: Semasa kami bersama dengan Rasulullah صلى
الله عليه وسلم dalam
suatu perjalanan, tiba-tiba kami ditemui oleh seorang Arab badui.
Apabila kami berhampiran dengan badui itu, berkata Rasulullah صلى الله
عليه وسلم kepadanya:
"Hendak ke mana, wahai teman?!". "Hendak kembali ke kampungku",jawab
badui itu. "Mahukah engkau jika aku tunjukkanmu kepada yang baik?".
"Apa itu?", tanya si badui. "Engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan
melainkan Allah saja, yang Esa, tiada sekutu baginya, dan bahwa
Muhammad itu adalah hambanya dan UtusanNya",jawab Rasulullah صلى الله
عليه وسلم . "Siapa
yang menjadi saksi atas apa yang engkau katakan itu?", tanya badui itu.
"Engkau mahukan saksi? Engkau tak percaya kepadaku?!". "Ya, kerana aku
tak kenal padamu!", jawab badui itu. "Baiklah", jawab Rasulullah صلى
الله عليه وسلم lagi.
"Cukupkah jika pohon itu menjadi saksi?!", sambil beliau menunjuk
kepada sebatang pohon yang berdekatan dengan karni. "Pohon menjadi
saksi?", mata badui itu terbelalak, dia tertawa. Maka Rasulullah صلى
الله عليه وسلم pun
memanggil pohon yang tumbuh di lereng lembah bukit itu supaya datang.
Lalu pohon itu pun datang menyeret dirinya satu-satu hingga berdiri di
hadapan badui itu. Dan beliau meminta kepadanya supaya menyaksikan
bahwa apa yang dikatakan beliau itu adalah benar dan betul. Pohon itu
lalu bersaksi dengan jelas, kemudian dia kembali semula ke tempatnya di
lereng bukit itu. Orang badui itu terperanjat, dan tidak terkata-kata
lagi. Kami juga merasa heran, namun begitu kami tahu yang berlaku itu
adalah tanda mukjizat Rasulullah صلى الله عليه وسلم .
"Kalau begitu, aku percaya kepadamu!", jawab badui itu. Dia pun kembali
ke kampungnya, sambil berkata, "Nanti, jika kaumku mengikutku, akan aku
bawa mereka semua kepadamu". "Kalau tidak?". "Kalau tidak, aku sajalah
yang akan datang kepadamu, dan duduk denganmu!"

(Al-Bidayah Wan-Nihayah 6:125; Majma'uz-Zawa'id 8:292)

Islamnya Buraidah bin Hasib ra.

Dan dari riwayat Ashim Al-Aslami yang dikeluarkan oleh Ibnu Sa'ad رضي الله عنه katanya: Apabila Rasulullah صلى الله عليه وسلم
berhijrah ke Madinah, beliau singgah di sebuah kampung bernama Chamim.
Beliau bertemu dengan Buraidah bin Hashib lalu ia diajak Rasulullah صلى
الله عليه وسلم untuk
memeluk Islam. Buraidah memeluk Islam bersama-sama dengan penduduk
kampungnya, dan jumlah mereka sangat ramai, semuanya datang dari kurang
lebih 80 rumah. Beliau bermalam di kampung itu, dan bersembahyang Isya'
sedang penghuni kampung itu mengikutnya di belakang.

(Tabaqat Ibnu Sa'ad 4:242)

Wasiat Abu Bakar رضي الله عنه kepada Umar رضي الله عنه


Ibnu Asakir mengeluarkan dari Salim bin Abdullah bin Umar, dia berkata,
"Ketika Abu Bakar menghadapi ajalnya, maka dia menulis wasiat, yang
isinya:

'Bismillahir-rahmanir-rahim. Ini adalah surat wasiat dari Abu Bakar
pada akhir hayatnya di dunia, yang bersiap-siap hendak keluar dari
dunia, yang merupakan awal masanya menuju ke akhirat dan yang
bersiap-siap untuk memasuki akhirat, yang pada saat-saat seperti inilah
orang kafir mau beriman, orang durhaka mau bertakwa dan pendusta mau
menjadi jujur, aku telah memilih pengganti sesudahku, yaitu Umar bin
Al-Khaththab. Kalau dia berbuat adil, maka memang itulah yang
kuharapkan darinya. Namun jika dia semena-mena dan berubah, maka
kebaikanlah yang kuinginkan dan aku tidak mengetahui yang gaib. Adapun
orang-orang yang berbuat aniaya akan mengetahui di mana mereka akan
dibalikkan.'

Begitulah yang disebutkan di dalam Al-Kanzu, 3:146.

Ibnul-Mubarak, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Jarir dan Abu Nu'aim meneluarkan
dari Abdurrahman bin Sabith, dia berkata, Sebelum ajal tiba, Abu Bakar
memanggil Umar, lalu dia berkata kepadanya,

"Wahai Umar, bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa Allah telah
menetapkan amalan yang harus dikerjakan pada siang hari, dan Dia tidak
menerimanya jika dikerjakan malam hari, dan Allah telah menetapkan
amalan yang harus dikeriakan pada malam hari, dan Dia tidak menerimanya
jika dikerjakan pada siang hari. Sesungguhnya Allah juga tidak menerima
yang sunat sebelum yang wajib dikerjakan."

Begitulah yang disebutkan di dalam Al-Kanzu, 4:363.

Ibnu Sa'ad mentakhrij dari AI-Muththalib bin As-Sa'ib bin Abu Wada'ah
رضي الله عنه , dia berkata, "Abu Bakar menulis surat kepada Arw bin
Al-Ash, yang isinya: 'Aku sudah menulis surat kepada Khalid bin
AI-Walid agar dia bergabung ke pasukanmu dan membantumu. Jika dia sudah
datang, maka bergaullah yang baik, jangan merasa lebih tinggi darinya,
jangan memutuskan perkara sendirian karena engkau merasa lebih tinggi
darinya dan dari yang lain, berrnusyawarahlah dan janganlah berselisih
dengan mereka. Begitulah yang disebutkan di dalam AI-Kanzu, 31133.

Biografi Abu bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه



1 . Nama Abu bakar ash-Shiddiq رضي
الله عنه sebenarnya adalah Abdullah bin Usman bin Amir bin Amru bin
Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai bin Ghalib bin
Fihr(17) al-Qurasy at-Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi صلى الله عليه وسلم pada kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai.
Dan ibunya adalah Ummu al-Khair Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim.(18 ) Berarti ayah dan ibunya berasal dari kabilah Bani Taim.
Ayahnya diberi kuniyah (sebutan
panggilan) Abu Quhafah. Dan pada masa jahiliyyah Abu Bakar ash-Shiddiq
رضي الله عنه digelari Atiq. Imam Thabari menye-butkan(19) dari jalur Ibnu Luhai'ah bahwa anak-anak dari Abu Quhafah tiga orang, pertama Atiq (Abu Bakar), kedua Mu'taq dan ketiga Utaiq.





II. KARAKTER FISIK DAN AKHLAKNYA,

Abu Bakar رضي الله عنه adalah seorang yang bertubuh kurus, berkulit putih.(20)
' Aisyah رضي الله عنه menerangkan karakter bapaknya, "Beliau berkulit
putih, kurus, tipis kedua pelipisnya, kecil pinggang (sehingga kainnya
seialu turun dari pinggangnya), wajahnya seialu berkeringat, hitam
matanya, berkening lebar, tidak bisa bersaja’ dan seialu mewarnai
jenggotnya dengan memakai hinai maupun katam."(21)
Begitulah karakter fisik beliau. Adapun akhlaknya, beliau terkenal
dengan kebaikan, keberanian, kokoh pendirian, seialu memiliki ide-ide
yang cemerlang dalam keadaan genting, banyak toleransi, penyabar
memiliki azimah (keinginan keras), faqih, paling mengerti dengan
garis keturunan Arab dan berita-berita mereka, sangat bertawakkal
kepada Allah dan yakin dengan segala janjiNya, bersifat wara' dan jauh
dari segala syubhat, zuhud terhadap dunia, selalu mengharapkan apa-apa
yang lebih baik di sisi Allah, serta lembut dan ramah, semoga Allah
meridhainya. Akan diterang-kan kelak secara rinci hal-hal yang
membuktikan sifat-sifat dan akhlaknya yang mulia ini.



III. KEISLAMANNYA
Abu Bakar رضي الله عنه adalah
lelaki yang pertama kali memeluk Islam, walaupun Khadijah رضي الله عنه
lebih dahulu masuk Islam daripadanya, adapun dari golongan anak-anak,
Ali yang pertama kali memeluk Islam, sementara Zaid bin Haritsah رضي
الله عنه adalah yang pertama kali memeluk Islam dari golongan budak.
Ternyata keislaman Abu Bakar ra. paling banyak membawa manfaat besar
terhadap Islam dan kaum muslimin dibandingkan dengan keislaman
selainnya, karena kedudukannya yang tinggi dan semangat serta
kesungguhan-nya dalam berdakwah.(22 ) Dengan
keislamannya maka masuk mengikutinya tokoh-tokoh besar yang masyhur
sepérti Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, Usman bin Affan,
Zubair bin Awwam, dan Talhah bin Ubaidil-lah رضي الله عنه Di awal
keislamannya beliau menginfakkan di jalan Allah apa yang dimilikinya
sebanyak 40.000 dirham, beliau banyak memerdekakan budak-budak yang
disiksa karena keislamannya di jalan Allah, seperti Bilal رضي الله عنه.
Beliau selalu mengiringi Rasulullah صلى الله عليه وسلم selama di
Makkah, bahkan dialah yang mengiringi beliau ketika bersembunyi dalam
gua dan dalam perjalanan hij-rah hingga sampai di kota Madinah. Di
samping itu beliau mengikuti seluruh peperangan yang diikuti Rasulullah
صلى الله عليه وسلم baik perang Badar, Uhud, Khandaq, Penaklukan kota
Makkah, Hunain maupun peperangan di Tabuk.


IV. ISTRI-ISTRI DAN ANAK-ANAKNYA(23)
Abu Bakar رضي الله عنه pernah
menikahi Qutailah binti Abd al-Uzza bin Abd bin As'ad pada masa
Jahiliyyah dan dari pernikahan tersebut lahirlah Abdullah dan Asma'.
Beliau juga menikahi Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Zuhal bin
Dahman dari Kinanah, dari pernikahan tersebut lahirlah Abdurrahman dan
‘Aisyah ra. Beliau juga menikahi Asma' binti Umais bin Ma'add bin Taim
al-Khats'amiyyah, dan sebelumnya Asma' diperisteri oleh Ja'far bin Abi
Thalib رضي الله عنه. Dari hasil pernikahan ini lahirlah Muhammad bin
Abu Bakar رضي الله عنه, dan kelahiran tersebut terjadi pada waktu haji
Wada' di Dzul Hulaifah. Beliau juga menikahi Habibah binti Kharijah bin
Zaid bin Abi Zuhair رضي الله عنه dari Bani al-Haris bin al-Khazraj. Abu
bakar رضي الله عنه pernah singgah di rumah Kharijah ketika beliau
datang ke Madinah dan kemudian mempersunting putrinya, dan beliau masih
terus berdiam dengannya di suatu tempat yang disebut dengan as-Sunuh(24)hingga
Rasulullah saw. wafat dan beliau kemudian diangkat menjadi khalifah
sepeninggal Rasulullah صلى الله عليه وسلم Dari pernikahan tersebut
lahirlah Ummu Kaltsum setelah wafatnya Rasulullah saw.



V. BEBERAPA CONTOH KETELADANAN DAN KEUTAMAANNYA
Keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq
رضي الله عنه sangat banyak sekali dan telah dimuat dalam kitab-kitab
sunnah, kitab tarajim (biografi para tokoh), maupun kitab-kitab tarikh,
namun saya akan berusaha meringkas sesuai dengan yang telah disebutkan
al-Hafizh Abdullah al-Bukhari dalam shahihnya yang termuat dalam Kitab
Fadha'il Shahabat.(25)


1) Beliau Adalah Sahabat Rasulullah saw. di Gua Dan Ketika Hijrah
Allah berfirman,
"Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah
menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Makkah)
mengeluar-kannya (dari Makkah) sedang dia salah seseorang dari dua
orang ketika ke-duanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada
temannya, 'Janganlah berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita”.
(At-Taubah: 40)

Aisyah, Abu Said dan Ibnu Abbas
رضي الله عنه dalam menafsirkan ayat ini mengatakan “ Abu Bakarlah yang
mengiringi Nabi dalam gua tersebut.”

Diriwayatkan dari al-Barra' bin
'Azib رضي الله عنه, ia berkata, "Suatu ketika Abu Bakar pernah membeli
seekor tunggangan dari Azib dengan harga 10 Dirham, maka Abu Bakar
berkata kepada 'Azib, Suruhlah anakmu si Barra agar mengantarkan hewan
tersebut." Maka 'Azib berkata, "Tidak, hingga engkau menceritakan
kepada kami bagaimana kisah perjalananmu bersama Rasulullah saw. ketika
keluar dari Makkah sementara orang-orang musyrikin sibuk mencari-cari
kalian." Abu Bakar berkata, "Kami berangkat dari Makkah, berjalan
sepanjang siang dan malam hingga datang waktu zuhur, maka aku
mencari-cari tempat bernaung agar kami dapat istirahat di bawahnya,
ternyata aku melihat ada batu besar, maka segera kudatangi dan terlihat
di situ ada naungannya, maka kubentangkan tikar untuk Nabi صلى الله
عليه وسلم kemudian kukatakan padanya, "Istirahat-lah wahai Nabi Allah."
Maka beliaupun beristirahat, sementara aku memantau daerah sekitarku,
apakah ada orang-orang yang mencari kami datang mengin-tai. Tiba-tiba
aku melihat ada seorang pengembala kambing sedang menggiring kambingnya
ke arah teduhan di bawah batu tersebut ingin berteduh seperti kami,
maka aku bertanya padanya, "Siapa tuannmu wahai budak?" Dia menja-wab,
"Budak milik si fulan, seseorang dari suku Quraisy." Dia menyebut nama
tuannya dan aku mengenalnya, kemudian kutanyakan, "Apakah kambingmu
memiliki susu?" Dia menjawab, "Ya!" lantas kukatakan, "Maukah engkau
memeras untuk kami?" Dia menjawab, "Ya!" Maka dia mengambil salah satu
dari kambing-kambing tersebut, setelah itu kuperintahkan dia agar
member-sihkan susu kambing tersebut terlebih dahulu dari kotoran dan
debu, kemudian kuperintahkan agar menghembus telapak tangannya dari
debu, maka dia menepukkan kedua telapak tanggannya dan dia mulai
memeras susu, sementara aku telah mempersiapkan wadah yang di mulutnya
dibalut kain menampung susu tersebut, maka segera kutuangkan susu yang
telah diperas itu ke dalam tempat tersebut dan kutunggu hingga bawahnya
dingin, lalu kubawakan kehadapan Nabi saw. dan ternyata beliau sudah
bangun, segera kukatakan padanya, "Minumlah wahai Rasulullah saw.."
Maka beliau mulai minum hingga kulihat beliau telah kenyang, setelah
itu kukatakan padanya, "Bukan-kah kita akan segera berjalan kembali ya
Rasulullah saw.?" Beliau menjawab, "Ya!" Akhirnya kami melanjutkan
perjalanan sementara orang-orang musyrik terus menerus mencari kami,
tidak satupun yang dapat menyusul kami kecuali Suraqah bin Malik bin
Ju'syam yang mengendarai kudanya, maka kukatakan pada Rasulullullah,
"Orang ini telah berhasil mengejar kita wahai Rasulullah saw.," namun
beliau menjawab,"Jangan khawatir, sesungguhnya Allah beserta kita."

Diriwayatkan dari Anas dari Abu
Bakar beliau berkata, "Kukatakan kepada Nabi saw ketika kami berada
dalam gua, 'Andai saja mereka (orang-orang Musyrik) melihat ke bawah
kaki mereka pastilah kita akan terlihat.' Rasul menjawab,"Bagaimana
pendapatmu wahai Abu Bakar dengan dua orang manusia sementara Allah
menjadi yang ketiga."

2) Abu Bakar رضي الله عنه Adalah Sahabat yang Paling Banyak Ilmunya

Abu Sa'id al-Khudri رضي الله عنه berkata, "Suatu ketika Rasulullah صلى
الله عليه وسلم berkhutbah dihadapan manusia dan berkata,"Sesungguhnya
Allah telah menyuruh seorang hamba untuk memilih antara dunia atau
memilih ganjaran pahala dan apa-apa yang ada di sisiNya, namun ternyata
hamba tersebut memilih apa-apa yang ada disisi Allah." Abu Sa'id رضي
الله عنه berkata, "Maka Abu Bakar menangis, kami heran kenapa beliau
menangis padahal Rasulullah saw. hanyalah menceritakan seorang hamba
yang memilih kebaikan, akhirnya kami ketahui bahwa hamba tersebut
ternyata tidak lain adalah Rasulullah صلى الله عليه وسلم. sendiri, dan
Abu Bakarlah yang paling mengerti serta berilmu di antara kami.
Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم. bersabda,"Sesungguhnya orang
yang sangat besar jasanya padaku dalam persahabatan dan kerelaan
mengeluarkan hartanya adalah Abu Bakar. Andai saja

aku diperbolehkan mengangkat seseorang menjadi kekasihku selain Rabbku
pastilah aku akan memilih Abu Bakar رضي الله عنه, namun cukuplah
persaudaraan se-lslam dan kecintaan karenanya. Maka jangan ditinggalkan
pintu kecil di masjid selain pintu Abu Bakar saja."

Diriwayatkan dari Aisyah رضي الله عنه istri Rasulullah صلى الله
عليه وسلم. ia berkata, "Ketika Rasulullah saw. wafat Abu Bakar sedang
berada di suatu tempat yang bernama Sunuh- Ismail berkata, "Yaitu
sebuah kampung, maka Umar berdiri dan berpidato, "Demi Allah
sesungguhnya Rasulullah saw. tidak meninggal. ‘Aisyah ra. melanjutkan,
Kemudian Umar رضي الله عنه berkata, "Demi Allah tidak terdapat dalam
hatiku melainkan perasaan bahwa beliau belum mati, Allah pasti akari
membangkitkannya dan akan dipotong kaki dan tangán mereka (yang
menga-takan beliau telah mati, pent.). Kemudian datanglah Abu Bakar رضي
الله عنه menyingkap kain yang menutup wajah Rasulullah saw. serta
menciumnya sambil berkata, Kutebus dirimu dengan ibu dan bapakku,
alangkah harum dan eloknya engkau saat hidup dan sesudah mati, demi
Allah yang diriku berada di-tanganNya mustahil Allah akan menimpakan
padamu dua kali kematian selama-lamanya."



Kemudian Abu Bakar keluar dan berkata, "Wahai orang yang telah
bersumpah, (yakni Umar) tahanlah bicaramu!" Ketika Abu Bakar mulai
berbicara maka Umar duduk, setelah memuji Allah beliau berkata,
"Ingatlah sesungguhnya siapa saja yang menyembah Muhammad صلى الله عليه
وسلم maka beliau se-karang telah wafat,

dan barangsiapa yang menyembah Allah maka sesung guhnya Allah akan
tetap hidup tidak pernah mati. Kemudian beliau memba-cakan ayat,



"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)." (Az-Zumar: 30).



Dan ayat,



"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah
berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau
dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke
belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah
sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur." (Ali-Imran: 144).



Ismail رضي الله عنه berkata, "Maka manusia mulai menangis terisak-isak,
kemudian kaum Anshar segera berkumpul bersama Sa'ad bin Ubadah di
Saqifah Bani Sa'idah dan mereka berpendapat, "Dari kami seorang amir
(pemimpin) dan dari kalian (muhajirin) juga seorang amir." Maka segera
Abu Bakar, Umar bin al-Khaththabdan Abu Ubaidah bin al-Jarrah berangkat
mendatangi majlis mereka, Umar berbicara tetapi Abu Bakar menyuruhnya
untuk diam, Umar berkata, "Demi Allah sebenarnya aku tidak ingin
berbicara melainkan aku telah persiapkan kata-kata yang kuanggap sangat
baik yang kutakutkan tidak akan disampaikan oleh Abu Bakar." Kemudian
Abu Bakar bepidato dan perkataarnnya sungguh mengena, beliau berkata,
"Kami yang menjadi amir dan kalian menjadi wazir." Maka Hubab bin
Munzir berkata, "Tidak Demi Allah kami tidak akan terima, tetapi dari
kami seorang amir dan dari kalian seorang amir pula." Abu Bakar
menja-wab, "Tidak, tetapi kamilah yang menjabat sebagai amir dan kalian
menjadi wazir, karena sesungguhnya mereka (Quraisy) yang paling mulia
kedu-dukannya di bangsa Arab dan yang paling tinggi nasabnya, maka
silahkan kalian membai'at Umar ataupun Abu Ubaidah." Maka spontan Umar
menja-wab, "Tetapi engkaulah yang lebih pantas kami bai'at engkaulah
pemimpin kami, orang yang paling baik di antara kami dan orang yang
paling dicintai oleh Rasulullah saw. daripada kami." Maka Umar segera
meraih tangán Abu Bakar dan membai'atnya akhirnya orang-orangpun turut
membaiatnya pula.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah رضي الله عنه ia berkata, "Pandangan Nabi
menengadah keatas dan berkata, "Tetapi Yang kupilih adalah Ar-Rafiqul
A'la (kekasih Allah Yang Mahatinggi) 3X. ‘Aisyah ra. melanjutkan,
"Tidaklah perkataan mereka berdua (Abu Bakar dan Umar) kecuali Allah
jadikan bermanfaat untuk manusia, profile Umar yang tegas berhasil
membuat orang munafik yang menyusup di antara kaum muslimin sangat
takut padanya, dengan kepriba-diannya Allah menolak kemunafikan. Adapun
Abu Bakar, beliau berhasil menggiring manusia hingga mendapatkan
petunjuk kepada kebenaran dan mengetahui kewajiban mereka, Abu Bakar
berhasil mengeluarkan umat dari bencana perpecahan setelah meninggalnya
Rasulullah صلى الله عليه وسلم. setelah membacakan ayat,

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah
berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau
dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke
belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah
sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur." (Ali Imran :144).





3) Abu Bakar رضي الله عنه Adalah Sahabat Yang Paling Utama

Diriwayatkan dari Muhammad bin al-Hanafiyyah رضي الله عنهdia berkata,
"Kutanyakan pada ayahku siapa manusia yang paling baik setelah
Rasulullah saw." Maka beliau menjawab, "Abu Bakar!" Kemudian kutanyakan
lagi, "Siapa setelahnya?" Beliau menjawab, "Umar." Dan aku takut jika
dia menyebut Utsman sesudahnya maka kukatakan, "Setelah itu pasti anda.
Namun beliau menjawab, "Aku hanyalah salah seorang dari kaum muslimin."



4) Kedudukan Abu Bakar رضي الله عنه di Sisi Rasulullah saw.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas رضي الله عنه dari Rasulullah صلى الله عليه
وسلم. beliau bersabda, ”Andai saja aku dibolehkan mengambil Khalil
(kekasih) selain Allah pasti aku akan memilih Abu bakar sebagai khalil
namun dia adalah saudaraku dan sahabatku." Diriwayatkan dari Abdullah
bin Abi Malikah ia berkata, "Penduduk Kufah bertanya kepada Abdullah
bin az-Zubair perihal bagian warisan yang akan diperoleh seorang kakek,
maka dia berkata, "Ikutilah pendapat Abu Bakar. Bukankah Rasulullah
saw. pernah menyebutkan perihal dirinya, "Andai saja aku dibolehkan
mengambil Khalil (kekasih) selain Allah pasti aku akan memilihnya." Abu
Bakar mengatakan, "Samakan pembagian kakek dengan bagian bapak (Jika
bapak tidak ada)."



Diriwayatkan dari Ibnu Abbas رضي الله عنه dari Nabi saw ” Tutuplah seluruh pintu-pintu kecuali pintu Abu Bakar.”

Dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari bapaknya dia berkata, "Pernah
seorang wanita mendatangi Nabi, kemudian beliau menyuruh-nya kembali
datang menghadapnya, maka wanita itu bertanya, "Bagaimana jika kelak
aku datang namun tidak lagi menjumpaimu -seolah-olah ia meng-isyaratkan
setelah rasul wafat- maka Rasulullah saw. berkata,"Jika engkau tidak
menjumpaiku maka datangilah Abu Bakar."



Diriwayatkan dari Abu Darda رضي الله عنه"Aku sedang duduk bersama Nabi
tiba-tiba muncullah Abu Bakar sambil menjinjing ujung pakaiannya hingga
terlihat lututnya, maka Nabi berkata, "'Sesungguhnya teman kalian ini
sedang kesal maka berilah salam atasnya." Maka Abu Bakar berkata,
"Wahai Rasulullah saw., antara aku dan Ibnu al-Khaththab terjadi
perselisihan, maka aku segera mendatanginya untuk meminta maaf, kumohon
padanya agar mema-afkan aku namun dia enggan menerima permohonanku,
karena itu aku datang menghadapmu sekarang." Rasulullah saw. menjawab,
"Semoga Allah mengam-punimu wahai Abu Bakar." Sebanyak tiga kali, tak
lama setelah itu Umar menyesal atas perbuatannyadan mendatangi rumah
Abu Bakar sambil bertanya, "Apakah di dalam ada Abu Bakar?" Namun
keluarganya menjawab, tidak, Umar segera mendatangi Rasulullah saw.
sementara wajah Rasulullah saw. terlihat memerah karena marah, hingga
Abu Bakar merasa kasihan terhadap Umar dan memohon sambil duduk diatas
kedua lututnya, "Wahai Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Demi Allah
sebenarnya akulah yang bersalah -dua kali-," Maka Rasulullah saw.
berkata, "Sesungguhnya aku telah diutus Allah kepada kalian namun
kalian mengatakan, "Engkau pendusta!" Sementara Abu Bakar berkata,
"Engkau benar " Setelah itu dia membelaku dengan seluruh jiwa dan
hartanya. Lalu apakah kalian tidak jera menyakiti sahabatku ?" Setelah
itu Abu Bakar tidak pernah lagi di sakiti."



5) Abu Bakar رضي الله عنه Paling Dulu Masuk Islam dan Selalu Mendampingi Rasulullah saw.

Diriwayatkan dari Wabirah bin Abdurrahman dari Hammam dia berkata, Aku
mendengar Ammar berkata, "Aku melihat Rasulullah saw. pada waktu itu
tidak ada yang mengikutinya kecuali lima orang budak, dua wanita dan
Abu Bakar."



6) Orang yang Paling Dicintai Rasulullah saw.

Diriwayatkan dari Abu Utsman رضي الله عنه dia berkata, "Telah berkata
kepadaku Amru bin al-Ash bahwa Rasulullah saw. pernah mengutusnya dalam
peperangan Dzatus Salaasil, kemudian aku mendatanginya dan bertanya,
"Siapakah orang yang paling kau cintai? Maka Rasulullah saw. menjawab,
'"Aisyah!" Kemudian kutanyakan lagi, "Dari kalangan laki-laki?" Rasul
صلى الله عليه وسلم menjawab, "Bapaknya." Kemudian kutanyakan lagi,
"Siapa setelah itu?" Dia menjawab, "Umar!" Kemudian Rasulullah saw.
menyebutkan beberapa orang lelaki".



7) Imán dan Keyakinannya yang Kuat

Diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله عنه dia berkata, "Aku pernah
men-dengar Rasulullah saw. berkata, "Ketika seorang pengembala
sedang menggembala kambingnya, tiba-tiba datang seekor serigala
memangsa seekor kambingnya, maka spontan pengembala tersebut
mengejarnya, tiba-tiba serigala itu berpaling menoleh kepadanya dan
berkata, 'Siapa yang dapat menjaganya pada waktu dia akan dimangsa,
yaitu hari tatkala tidak ada pengembala selain diriku Dan ketika
seorang sedang menggiring sapinya yang membawa beban, maka seketika
sapi itu menoleh padanya dan berkata, ' Sesungguhnya aku tidak
diciptakan untuk tugas ini, tetapi aku diciptakan Allah untuk
membajak.' Orang-orang berkata, 'Subhanallah!' Maka Nabi صلى الله عليه
وسلم bersabda, ' Sesungguhnya aku beriman kepada berita itu sebagaimana
Abu Bakar dan Umar mengimaninya pula'."



Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Umar رضي الله عنه dia berkata,
"Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda," Barangsiapa menjulurkan
pakaiannya (di bawah mata kaki) karena kesombongan maka Allah tidak
akan melihatnya pada hari kiamat."



Maka Abu bakar رضي الله عنه berkata, "Sesungguhnya salah satu sisi dari
bajuku selalu melorot ke bawah, kecuali jika aku selalu mengetatkarmya,
maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Sesungguhnya engkau tidak
termasuk orang yang menjulurkan pakaiannya karena kesombongan."



8)Kemauannya yang Tinggi

Diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata," Aku mendengar
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda," Barangsiapa menginfakkan
sesuatu dari dua yang dimilikinya di jalan Allah niscaya akan diseru
dari pintu-pintu surga, "Wahai Harnba Allah inilahke-baikan. Maka
barangsiapa termasuk ahli shalat maka akan dipanggil dari pintu shalat,
barang siapa termasuk golongan yang suka berjihad maka akan dipanggil
dari pintu jihad dan barang siapa yang suka bersedekah maka akan
dipanggil dari pintu sedekah, barang siapa yang suka berpuasa maka akan
dipanggil dari pintu puasa dan dari pintu Ar Rayyan. Maka Abu Bakar
berkata, ' Bagaimana jika seseorang harus dipanggil dari setiap pintu,
dan apakah mungkin seseorang dipangil dari setiap pintu wahai
Rasulullah saw.?' Rasulullah صلى الله عليه وسلم. menjawab, ' Ya, dan
aku berharap agar engkau wahai Abu Bakar termasuk salah seorang dari
mereka'."



9)Keberkahan Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه dan Keluarganya



Diriwayatkan dari ‘Aisyah رضي الله عنه dia berkata, "Kami keluar
bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم. dalam sebuah perjalanan, ketika
kami sampai di suatu tempat yang bernama al-Baida -atau di Dzatul
Jaisy- terputuslah kalung yang kupakai, maka Rasulullah صلى الله عليه
وسلم. menyuruh rombongan berhenti untuk mencarinya dan orang-orang pun
berhenti bersama beliau, sementara mereka tidak menda-pati air dan
tidak mempunyai air, maka orang-orang mendatangi Abu Bakar dan berkata,
Tidakkah engkau melihat apa yang telah diperbuat oleh Aisyah? Dia telah
membuat Rasulullah saw. berhenti dan manusia pun berhenti bersa-manya,
sementara mereka tidak mendapatkan air dan tidak memilikinya.' Maka
datanglah Abu Bakar ketika Rasulullah saw. berbaring meletakkan
kepala-nya di atas pahaku sedang tertidur, Abu Bakar mendatangiku dan
berkata, 'Engkau telah menahan Rasulullah صلى الله عليه وسلم. dan
manusia sementara mereka tidak memiliki air dan tidak pula
mendapatkannya'." ‘Aisyah ra. berkata, "Maka ayahku mencelaku
habis-habisan sambil menusuk-nusuk pinggangku dengan tangan-nya, tidak
ada yang menghalangiku untuk bergerak kecuali takut Rasulullah saw.
terganggu tidurnya,

sementara Rasululullah masih tetap tidur hingga pagi datang dan mereka
tidak memiliki air, maka Allah turunkan waktu itu ayat mengenai
tayammum,



'Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci).'(An-Nisa': 43).



Usa'id bin Hudhair رضي الله عنه berkata, "Bukanlah ini awal dari
keberkahan kalian wahai keluarga Abu Bakar." Maka ‘Aisyah رضي الله عنه.
berkata, "Kemudian kami membangkitkan kendaraan tungganganku dan
ternyata kalung tersebut berada di bawahnya."



10) Berita Gembira Untuknya Sebagai Penghuni Surga

Diriwayatkan dari Sa'id bin Musayyab رضي الله عنه dia berkata, "Telah
berkata kepadaku Abu Musa al-Asy'ari bahwa suatu hari dia berwudhu' di
rumahnya kemudian berangkat keluar dan berkata, "Aku harus mengiringi
Rasulullah saw. hari ini."Beliau berangkat ke mesjid dan bertanya di
mana Nabi saw, maka dijawab bahwa beliau keluar untuk suatu hajat, maka
aku segera pergi beru-saha menyusulnya sambil bertanya-tanya, hingga
akhirnya beliau masuk ke kebun yang di dalamnya terdapat sebuah sumur
bernama Aris, maka aku duduk di pintu -dan ketika itu pintunya terbuat
dari pelepah kurma- hingga beliau menyelesaikan buang hajat dan setelah
itu berwudhu, maka akupun berdiri berjalan ke arahnya ternyata beliau
sedang duduk-duduk di atas sumur tersebut sambil menyingkap kedua
betisnya dan menjulur-julurkan kakinya ke dalam sumur, maka aku datang
memberi salam kepadanya, kemudian kembali ke pintu sambil berkata dalam
hatiku, "Hari ini aku harus menjadi penjaga pintu Rasulullah saw. Tak
lama kemudian datanglah Abu Bakar ingin membuka pintu, maka kutanyakan,
"Siapa itu?" Dia menjawab, "Abu Bakar!" Maka kukatakan padanya, "Tunggu
sebentar!" Aku segera datang kepada Rasulullah saw. dan bertanya
padanya, "Wahai Rasulullah saw., ada Abu Bakar

datang dan minta izin masuk!" Rasulullah saw. berkata, "Suruhlah dia
masuk dan beritahukan padanya bahwa dia adalah penghuni surga."Maka aku
berangkat menujunya dan berkata, "Masuklah sesungguhnya Rasulullah saw.
memberitakan padamu kabar gembira bahwa engkau adalah penghuni surga."
Abu Bakar masuk dan duduk di sebelah kanan Rasulullah saw. sambil
menjulurkan kakinya ke sumur sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah
saw dan dia menyingkap kedua betisnya
............................hingga akhir kisah."



Diriwayatkan dari Qatadah dari Anas bin Malik رضي الله عنه dia pernah
bercerita bahwa Nabi pernah menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar
dan Utsman, رضي الله عنه maka tiba-tiba gunung Uhud bergoncang dan
Rasulullah saw. lang-sung berkata, "Diamlah woahai Uhud sesunggnhnya di
atasmu ada seorang Nabi, seorang Shiddiq ra. dan dua syahid."



11) Sepak Terjangnya dalam Membela RasuIullah saw.

Diriwayatkan dari Urwah bin az-Zubair رضي الله عنه dia berkata, "Aku
pernah bertanya kepada Abdullah bin Amru tentang perbuatan kaum
musyrikin yang paling menyakitkan RasuIuUah, maka dia berkata, "Aku
pernah melihat Utbah bin Abi Mu'ith mendatangi Nabi yang sedang
shalat, maka tiba-tiba Uqbah melilit leher Nabi dengan sorban miliknya
dan mencekiknya sekeras-kerasnya, kemudian datanglah Abu Bakar
membelanya dan melepas-kan ikatan tersebut sambil berkata,"Apakah kamu
akan membunuh seorang laki-laki karena ia menyatakan, 'Rabbku ialah Allah' padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Rabbmu." (Al-Mukmin: 28).

nama anak-anak